jpnn.com, SURABAYA - Hingga Senin (13/4) terdata sudah ada 685 pekerja di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) maupun dirumahkan oleh perusahaannya, dampak wabah virus corona jenis baru (COVID-19).
Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah di Surabaya, Selasa (14/4), mengatakan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Surabaya menyampaikan saat ini baru ada delapan perusahaan yang melaporkan terkait dengan PHK atau merumahkan karyawan.
BACA JUGA: Pengumuman Penting untuk Warga Surabaya, PNS, dan Honorer
"Namun ada juga yang melaporkan secara mandiri ke Disnaker, yakni sebanyak 74 orang. Total seluruhnya ada 685 orang," katanya.
Khusnul mengatakan data disampaikan Kepala Disnaker Surabaya Dwi Purnomo saat telekonferensi pada Senin (13/4) itu, bergerak cukup dinamis atau akan terus bertambah.
BACA JUGA: Kapal Pesiar Misterius Melintas di Perairan Raja Ampat, Langsung Gempar
Khusnul mengatakan Disnaker Jatim dan Disnaker Surabaya akan melakukan pendampingan bagi para pekerja yang di-PHK atau dirumahkan dengan membantu untuk mengentrikan data ke laman www.prakerja.go.id
Disnaker Jatim juga menyediakan 56 gerai untuk masyarakat di Jawa Timur bagi yang kurang paham IT, sedangkan Disnaker Kota Surabaya telah menyiapkan delapan komputer untuk masyarakat Surabaya yang kurang mengerti IT.
BACA JUGA: Perintah Panglima TNI kepada Mayjen MS Fadhilah
Di laman lawancovid-19.surabaya.go.id, jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Surabaya mengalami kenaikan drastis dari sebelumnya pada Sabtu (11/4) hanya 97 orang menjadi 180 orang pada Minggu (12/4), sedangkan pada Senin (13/4) mengalami kenaikan 28 orang sehingga total menjadi 208 orang.
Warga positif COVID-19 paling banyak di Kelurahan Prada Kendali, Kecamatan Dukuh Pakis delapan orang, Kelurahan Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo delapan orang, dan Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng tujuh orang. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo