Maaf, Lima Lintasan KA Tutup Permanen

Senin, 29 Mei 2017 – 21:15 WIB
Kereta api. Ilustrasi. Foto dok JPG

jpnn.com, SURABAYA - Rencana menutup secara permanen sejumlah palang lintasan kereta di Jalan Ahmad Yani, Surabaya mulai direalisasikan.

Mulai hari ini hingga 5 Juni, dinas perhubungan (dishub) akan menyosialisasikan penutupan di lima titik.

BACA JUGA: PT KAI Diminta Mendata Llintasan Kereta Tanpa Palang

Selanjutnya, uji coba penutupan palang lintasan kereta dilakukan pada 6 Juni.

Penutupan tersebut menyikapi banyaknya jumlah lintasan kereta di Jalan A. Yani. Kondisi tersebut rawan memicu kecelakaan.

Bulan lalu, Daihatsu Xenia hancur setelah dihantam KA Mutiara Timur di lintasan kereta depan SDN Margorejo. Tiga orang tewas di lokasi.

Setelah kejadian itu, dishub mengusulkan penutupan lintasan kereta sebidang. Usulan tersebut direspons positif sejumlah pihak.

Antara lain, dirjen perkeretaapian, Dishub Lalu Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jatim, Polda Jatim, dan PT KAI Daop 8.

"Kami usulkan lima. Tapi, yang dua sebenarnya sudah nonaktif," jelas Kadishub Surabaya Irvan Wahyudrajad.

Dua lintasan nonaktif itu berada di depan PT Peruri dan UIN Sunan Ampel.

Di sana masih terdapat pos penjagaan, namun tidak difungsikan.

Palang pintu lintasan KA ditutup dan diberi kawat berduri sejak lama.

Nah, agar tidak difungsikan lagi, palang pintu dan pos penjagaan tersebut harus dihancurkan.

Tiga lintasan lainnya masih aktif. Di depan SDN Margorejo, misalnya.

Palang di lintasan itu sudah ditutup meski belum permanen. Lintasan KA di depan Jatim Expo juga bakal ditutup.

Sebenarnya, lintasan KA di lokasi tersebut sudah lama ditutup.

Namun, petugas masih memberikan dispensasi bagi roda dua untuk melintas.

"Nantinya semua kendaraan tidak boleh melintas. Tutup permanen," tegas mantan Kabid Lalu Lintas Dishub Surabaya itu.

Palang pintu lintasan KA lain yang diusulkan ditutup berada di dekat Komando Resort Militer (Korem) 084/Bhaskara Jaya.

Sebenarnya, tidak ada petugas jaga di lintasan tersebut. Namun, ada warga yang membuka tanpa izin pihak berwenang.

"Yang di sana juga rawan," jelasnya.

Awalnya, lintasan kereta di dekat Jalan Jemur Andayani juga diusulkan ditutup. Namun, setelah dikaji, lintasan itu masih sangat dibutuhkan.

Lintasan tersebut menghubungkan kawasan kantor pemerintahan provinsi, Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP), serta kawasan permukiman.

Irvan mengungkapkan, setelah melewati tahap sosialisasi dan uji coba, pihaknya berencana menutup secara permanen pada 8 Juli.

Secara terpisah, Momon Suganda, penjaga lintasan KA di Jemursari, sepakat dengan rencana penutupan itu.

Selama ini masih ada warga yang nekat menerobos palang pintu penjagaan.

Semakin sedikit palang pintu, semakin kecil pula kemungkinan terjadinya kecelakaan.

"Kadang meski ada petugas saja, masih ada yang nekat kok," ujarnya.

Berdasar pantauan kemarin, lalu lintas di Jemursari tampak ramai lancar.

Namun, saat hari kerja (Senin-Jumat), arus kendaraan yang menumpuk sangat merepotkan petugas jaga.

Terkadang mereka waswas apabila ada kendaraan yang terjebak macet dan melintang di lintasan kereta.

"Itu sering terjadi," jelas pria yang bertugas di lintasan kereta Jemursari sejak Januari itu.

Lalu lintas kereta di sepanjang Jalan A. Yani memang terbilang padat. Ada 46 rangkaian KA yang setiap hari lalu-lalang.

Penjagaan palang pintu dilakukan 3 sif. Di sisi lain, kendaraan yang melintas tidak kalah tinggi.

Setiap hari terdapat 310.991 sepeda motor dan 71.586 mobil yang lewat. (sal/c20/fal/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler