jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Demokrat Andi Nurpati mengatakan, partainya tidak mau tersandera koalisi Pilpres 2019. Partai Demokrat bebas untuk berkomunikasi dengan pihak mana pun tanpa terbatas status koalisi.
"Tidak perlu kemudian Demokrat terkungkung atau dikungkung pihak lain sehingga tidak bisa melakukan komunikasi politiknya," ujar Andi kepada wartawan, Sabtu (18/5).
BACA JUGA: Jumlah Warga Gunakan Hak Pilih 23 Ribu, Total Suara 70 Ribu, Parah nih
Andi mengungkapkan hal itu untuk menanggapi pernyataan politikus Gerindra Andre Rosiade yang menyerang Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Andre menyebut manuver politik AHY tak beretika lantaran menjalin komunikasi dengan Jokowi tanpa berkomunikasi lebih dahulu dengan rekan koalisi.
Andi menjelaskan, pertemuan AHY dengan Jokowi adalah hal wajar dan tidak perlu dikaitkan dengan pilpres. "Kan, urusan negara ini bukan hanya Pilpres. Bukan hanya Pileg. Urusan negara banyak. Bisa kondisi masyarakat juga," ungkap dia.
BACA JUGA: Demokrat Sebut Tidak Ada Perjanjian Permanen di Koalisi Prabowo
BACA JUGA: Demokrat Sebut Tidak Ada Perjanjian Permanen di Koalisi Prabowo
Sementara itu, Andi tidak melihat hal yang salah ketika AHY bertemu kepala daerah yang mayoritas mendukung Jokowi. Andi hanya mengingatkan bahwa kontestasi Pilpres 2019 tidak boleh membuat Indonesia terpisah-pisah.
BACA JUGA: Rekapitulasi KPU: Jokowi Unggul Tipis Atas Prabowo di DKI Jakarta
"Berkali-kali kami klarifikasi, kaitan bertemu dengan beberapa kepala daerah itu salahnya di mana? Jangan sampai Pilpres ini terpetak-petak hubungan komunikasi silaturahmi. Bahwa kepala daerahnya terdiri dari tokoh partai politik, itu memang begitu latar belakang kepala daerah," pungkas dia. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konon Ogah Kerahkan Massa, BPN Tak Halangi Pendukung Prabowo Ikut Aksi 22 Mei
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan