jpnn.com, JAKARTA - Puluhan anggota Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) yang merupakan organisasi sayap Partai Gerindra berkunjung ke Pasar Kota Sragen Sukowati, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Kamis (24/8/2023) pagi.
Mereka berniat menyerap aspirasi dan berinteraksi dengan para pedagang sekaligus memantau perkembangan harga di pasar.
BACA JUGA: Papera Jadikan Grobogan Wilayah Prioritas Kemenangan Prabowo di Jateng
Namun, kedatangan mereka sempat dilarang oleh Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sragen Dwi Budhi Prasetya yang mengingatkan supaya tidak menggunakan atribut partai dan bergambar wajah Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang merupakan bakal calon presiden saat masuk ke dalam pasar.
"Pada Kamis 24 Agustus 2023 pagi kami berkunjung ke Pasar Sukowati Sragen, tapi kehadiran kami dilarang oleh pihak Bawaslu untuk menyapa teman-teman kita yang sesama pedagang. Kami tidak melakukan kampanye, karena kalau kampanye itu membawa alat peraga dan melakukan mobilisasi orang," Kata Ketua Umum Papera Don Muzakir dalam keterangannya, Jumat (25/8).
BACA JUGA: Papera Perkuat Jaringan di Daerah Demi Memastikan Prabowo Presiden 2024
Setelah mendapatkan penjelasan dan tak ingin berdebat panjang, akhirnya puluhan anggota Papera yang dipimpin Don Muzakir urung masuk pasar.
Mereka melanjutkan persiapan pelantikan pengurus dan anggota DPC Papera Sragen.
BACA JUGA: Don Muzakir Sebut Papera Berjuang Membawa Amanat dari Prabowo Subianto
"Atas insiden tersebut kami menyampaikan sikap, bahwa kami sangat menghormati peringatan Bawaslu dan menekankan pentingnya berpolitik dengan cara yang santun dan memelihara kesatuan. Meskipun saat ini belum memasuki masa kampanye dan belum ada penetapan calon presiden oleh KPU," Imbuhnya.
Meski Bawaslu Sragen dinilai melakukan kekeliruan dalam penerapan aturan, namun Don Muzakir menegaskan bahwa pihaknya telah memaafkan.
Apalagi sebelumnya, Partai Gerindra telah menyampaikan surat pemberitahuan kepada Bawaslu terkait kegiatan tersebut.
"Kami telah memaafkan, dan Bawaslu Sragen juga telah meminta maaf. Kami sangat menghormati Bawaslu, meskipun terjadi kekeliruan oleh Bawaslu Sragen. Kami percaya bahwa dalam proses politik, kita harus tetap menjunjung tinggi etika dan norma-norma demokrasi," Tambah Don Muzakir menegaskan.
Di sisi lain, Sriyanto Saputro selaku Sekretaris DPD Partai Gerindra Jateng yang mengetahui insiden tersebut langsung berkoordinasi dengan pihak Bawaslu Provinsi Jawa Tengah untuk mengklarifikasi aturan Bawaslu yang berakibat munculnya insiden di Pasar Sukowati Kabupaten Sragen itu.
Bawaslu Jateng, menurut Sriyanto, justru kaget dengan larangan Bawaslu Sragen.
Pasalnya hari ini belum ada penetapan capres. Sriyanto mengatakan, sosialisasi dan menyapa pedagang itu penting untuk menyerap aspirasi dan melihat kondisi pasar sehingga bermanfaat bagi pedagang.
“Tadi ada miskomunikasi, saya langsung koordinasi dengan Ketua Bawaslu Jateng. Jangan sampai aturan main antar kabupaten berbeda-beda. Kalau menafsirkan sendiri kan repot. Tapi, kami tidak boleh menjelek-jelekan. Miskomunikasi ya wajar. Ya, ke depan tidak terjadi lagi, kasihan elemen lain yang hendak masuk pasar,” katanya.
Usai insiden di Pasar Sukowati tersebut, Don Muzakir bersama jajaran pengurus DPD Partai Gerindra Jawa Tengah dan DPC Partai Gerindra Kabupaten Sragen melantik pengurus serta anggota DPC Papera Sragen.
Acara dilanjutkan dengan deklarasi dukungan pedagang pasar serta pelaku UMKM untuk mendukung dan memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
"Kami, sebagai Gerakan Pedagang Pejuang Indonesia Raya, yakin bahwa Prabowo Subianto memiliki visi yang sesuai dengan kebutuhan negara ini. Kami melihat komitmen beliau dalam menghadirkan kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan membantu para pedagang kecil dalam mencapai kesejahteraan yang lebih baik,” pungkas Don Muzakir. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif