jpnn.com, JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Biro Humas Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Ahmad Ramadhan mengatakan tidak ada kekerasan yang dilakukan anggota polisi dalam proses pengamanan pengukuran tanah untuk pembangunan bendungan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2).
“Sama sekali tidak ada kekerasan dilakukan anggota (Polri) kepada masyarakat dan semua berjalan lancar,” kata Brigjen Ramadhan kepada wartawan, Rabu (9/2), merespons insiden keributan yang sempat terjadi di Desa Wadas.
BACA JUGA: Pengepungan di Desa Wadas Dinilai Tidak Sejalan Program Presisi Kapolri
Jenderal bintang satu itu menjelaskan bahwa Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah mengamankan proses pengukuran tanah untuk proyek bendungan karena ada warga yang pro dan kontra dengan pembangunan yang sudah dimulai sejak 2018 itu.
“Kemudian, pada 8 Februari lalu sejak pukul 07.00 dilakukan pengamanan pengukuran oleh personel Polda Jateng,” ujar dia.
BACA JUGA: Polda Jateng Minta Warga Desa Wadas Jangan Mau Diadu Domba
Dalam proses pengamanan tersebut, ujar Ramadhan, personel Polda Jateng sempat mengamankan sejumlah warga.
Namun, dia tak menjelaskan secara terperinci alasan pengamanan tersebut.
BACA JUGA: Begini Tanggapan KontraS Soal Tindakan Polisi di Desa Wadas, Keras
Ramadhan menuturkan warga yang sempat diamankan telah dikembalikan kepada keluarganya masing-masing.
“Dari warga yang diamankan sudah dites Covid-19 dan satu positif. Kini dilakukan isolasi terpusat. Sisanya sudah dikembalikan kepada keluarga,” kata Ramadhan.
Diketahui, dalam kejadian itu ada 64 warga yang sempat diamankan polisi di Polres Purworejo.
Mereka kini sudah dibebaskan semua atas perintah Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi. (cuy/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Elfany Kurniawan