jpnn.com, JAKARTA - Sebuah video protes orang tua terhadap Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan beredar di media sosial. Mereka protes akibat pemeriksaan kesehatan ulang yang memprioritaskan putra daerah untuk lolos.
Menanggapi itu, Mabes Polri akan melakukan pemeriksaan. Namun, aksi protes itu disinyalir lantaran para orang tua tidak terima anaknya gugur dalam tes penerimaan Akademi Kepolisian.
BACA JUGA: Libur Lebaran, Ada 107 Kasus Kejahatan
"Sampai saat ini memang ada informasi bahwa ada ketidakpuasan masyarakat, tentu ini akan kami dalami," kata Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di kantornya, Kamis (29/6).
Meski begitu, lanjut dia, pihaknya akan menindaklanjuti protes orang tua calon taruna Akpol tersebut. Saat ini, pihaknya masih mengumpulkan informasi.
BACA JUGA: Polisi Cek Kejiwaan Pelompat Pagar Polda Jateng
"Bila nanti ini terkait dengan adanya pelanggaran-pelanggaran tentu akan kami tindaklanjuti," kata Martin.
Protes sejumlah orang tua tersebut dikarenakan adanya kebijakan Kapolda Jawa Barat yang menerapkan kuota calon taruna Akpol yang dikirim ke Semarang, dibagi menjadi dua, putra daerah dan nonputra daerah.
BACA JUGA: Pria Berjenggot Ditangkap Saat Hendak Melompati Pagar Polda Jateng
Setelah diseleksi ulang, untuk putra daerah dari 13 peserta yang berhasil lolos hanya 12 orang. Sedangkan nonputra daerah dari 22 peserta yang lolos untuk mengikuti seleksi tingkat pusat di Akpol Semarang menjadi sebelas orang. Selain itu Polda Jabar pun meloloskan empat calon Taruni Akpol (Polwan).
Martin mengaku belum mengetahui adanya kebijakan yang diberlakukan oleh Kapolda Jawa Barat. "(Kebijakan) itu belum ada. Belum ada berdasarkan kesukuan," tandas Martin.(Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Angka Kecelakaan Hingga H+2 Menurun Dibanding Tahun Lalu
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga