JAKARTA---Penyidikan 200-an anggota geng motor mulai menemukan titik terang. Aparat Polisi Militer TNI AL mulai melakukan pemeriksaan tertutup terhadap beberapa nama kemarin. Namun, hingga tadi malam, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Sudah, ada lima orang yang dimintai keterangan," ujar sumber Jawa Pos di lingkungan TNI kemarin. Lima orang itu berasal dari sebuah satuan di Jakarta Utara. "Nama dan institusinya tidak usah dulu, nanti juga diumumkan kalau sudah jelas," katanya.
Upaya Pom TNI AL melakukan penyelidikan ini menjawab pesimisme berbagai kalangan yang menduga kasus ini bakal menguap. Apalagi, hingga empat hari sejak kejadian (Jumat 13/04) belum ada satupun tersangka yang ditangkap.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengaku tidak mengikuti detail perkembangan penyidikan dari jam per jam. "Tapi, saya jamin, kalau benar ada anggota kita ikut-ikutan itu, pasti akan kena hukuman," katanya di Jakarta kemarin.
Adik kandung politisi Ruhut Sitompul ini menjelaskan, Panglima TNI dan seluruh Kepala Staf sudah memerintahkan agar kasus itu diusut tuntas bersama aparat kepolisian. "Bahkan bapak Menkopolhukam sudah tegas agar diproses hukum, karena itu kita tak akan main-main. Silahkan ditunggu saja," kata Iskandar.
Namun, laksamana dua bintang ini mengingatkan, penjuru penyidikan kasus geng motor itu ada di pundak kepolisian. "Polisi militer sifatnya membantu saudara kami dari kepolisian," katanya.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Saud Usman Nasution menjelaskan penyidikan difokuskan dari korban-korban yang menjadi sasaran kebengisan geng motor itu. "Nanti, mereka akan dilindungi ketika bersedia bicara sebagai saksi korban," katanya.
Mantan Kadensus 88 Mabes Polri ini juga berharap warga Jakarta yang saat kejadian melihat langsung penyerangan bersedia melapor ke Polda Metro Jaya. "Karena kalau tidak ada saksi, kita susah menyidiknya. Jangan takut," ujar Saud.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menambahkan, pihaknya masih menunggu penyembuhan dua anggota TNI yang menjadi korban penembakan Jumat malam itu. "Kita tidak bisa memeriksa sekarang karena memang belum pulih," ujarnya.
Jumat lalu, 200-an orang menggunakan motor dan pita kuning mengamuk di berbagai tempat di Jakarta. Mereka berangkat dari sebuah lapangan di Sunter, Jakarta Utara , merusak Polsek Tanjung Priok, menyerbu 7eleven di Salemba. Tercatat satu tewas dan enam warga luka parah. Dua anggota TNI juga ikut menjadi korban karena ditembak oleh pengendara mobil Yaris warna putih yang misterius.
Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siroj mendesak TNI dan Polri segera menangkap dan mengumumkan pelaku penyerangan itu. "Harus segera diungkap karena menimbulkan keresahan, tidak hanya di Jakarta tapi bisa merembet ke kota lain," kata Said di Jakarta kemarin.
Pengusutan yang tuntas penting. "Karena masyarakat yang kecewa cenderung akan main hakim sendiri," ujarnya. (rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jimly: Interpelasi, Biarin Saja
Redaktur : Tim Redaksi