“Don’t make me ungry huh (jangan bikin aku marah he),” labrak si bule ketika ditanya Lurah Manggar, Rosin Suparlan terkait keberadaannya di eks lokalisasi.
Pria asing berkumis itu merupakan pekerja asing di salah satu perusahaan minyak di Balikpapan. Bukannya menjawab pertanyaan, ia justru marah-marah dan mengeluarkan perkataan yang tidak senonoh.
Di tangan ekspatriat ini menggenggam sebotol bir, sementara duduk di pangkuannya seorang WTS berbaju putih bercelana jeans. Si bule tinggi besar itu pun bangkit masih menggenggam botol miras. Aparat langsung siaga, khawatir jika botol tadi digunakan untuk memukul Lurah Rosin. Dengan berjalan sempoyongan, ia masih melontarkan kata-kata kasar menggunakan bahasa Inggris. “I’m not afraid of you (aku nggak takut sama kalian),” tantangnya.
Tak lama kemudian, bule tadi pergi begitu saja.
Dalam razia gabungan kesekian kalinya ini, tampak hadir Kasi Trantib Manggar yang juga penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), Karniti, Babinkamtibmas Murdiman, Babinsa Serma Supriyono, Ketua LPM Manggar Jumadi, serta aparat kelurahan lainnya. Dari hasil razia, aparat berhasil menyita 57 botol miras dari berbagai merk.
Pelaksanaan razia tidak berjalan mulus, karena saat aparat tiba di lokasi, sejumlah WTS telah kabur duluan. “Jangan ada yang lari, diam di tempat,” teriak Murdiman.
Seruan itu sama sekali tidak digubris. Para WTS lari terbirit-birit menuju ke arah hutan hingga akhirnya menghilang di balik kegelapan malam.
“Periksa ke rumah-rumah yang ada,” perintah Lurah Rosin.
Saat dilakukan pemeriksaan itulah, sejumlah wanita penjaja seks yang tak sempat melarikan diri ditangkap kemudian didata. Pemilik rumah dibuat tak berkutik ketika aparat melakukan penggeledahan dan menemukan 57 minuman haram. “Razia dadakan seperti ini akan terus kami gencarkan,” tandas Rosin.(aji)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesta Durian Masuk Muri
Redaktur : Tim Redaksi