MANOKWARI - Rapat KNPI Kabupaten Manokwari, yang berlangsung di Gedung Sasana Karya Kantor Bupati Manokwari, akhirnya terganggu oleh ulah salah satu oknum Staf Bagian Umum Setda Kabupaten Manokwari, berinisial DW, yang membuat ribut di luar ruang. Keributan itu, sepertinya dipicu oleh adanya tuntutan dari pelaku, terhadap proposal yang diajukannya ke pemerintah daerah.
Mulanya, keributan itu dapat dilerai oleh beberapa anggota Satpol PP yang saat itu berjaga-jaga di kantor tersebut. Namun, keributan bertambah besar setelah terjadi perkelahian dan saling kejar antara pelaku dengan beberapa anggota Satpol PP. Kondisi memanas pun tidak bisa dielakkan. Namun, aksi baku hantam itu akhirya dapat dilerai oleh beberapa anggota KNPI yang bergegas dari dalam ruang rapat untuk membantu.
Perdamaian pun diambil sebagai jalan tengah menyelesaikan persoalan. Rapat pun terus dilanjutkan dan berakhir pada pukul 20.00 WIT. Beberapa anggota KNPI satu persatu mulai meninggalkan Kantor Bupati.
Namun karena tidak puas dengan perlakuan tersebut, pelaku malah balik lagi ke Kantor Bupati setelah beberapa saat meninggalkan kantor tersebut. Pelaku yang diduga dikuasai minuman keras, langsung memecahkan 12 kaca jendela dan dua pintu utama masuk Gedung Sasana Karya, menggunakan benda keras yang diduga palu. Tak pelak, kaca-kaca pun langsung berguguran jatuh ke lantai. Beberapa saksi mata yang dikonfirmasi wartawan di TKP mengaku, mereka tidak bisa mencegah tindakan pelaku, karena pelaku membawa benda keras (palu,red).
Melihat tidak ada aksi perlawanan dari para anggota Satpol PP dan beberapa anggota KNPI yang ada di TKP, pelaku terus memukul kaca-kaca tersebut. Aksi ini mereda setelah polisi mendatangi TKP dan mengamankan pelaku dan membawanya ke Kantor Polsek Kota Manokwari.
“Saya sendiri tidak tahu persoalannya apa, tiba-tiba dia (DW,red) datang dengan menggenggam palu dan memukul seluruh kaca jendela. Akhirnya, kaca-kaca berhamburan. Kami tidak bisa melarangnya, apalagi dia (pelaku,red) saat itu dalam keadaan mabuk,” ujar salah satu saksi mata kepada wartawan.
Kabag Umum Setda Manokwari, Jimmy Towansiba, dalam keterangannya kepada wartawan menyebutkan, dirinya baru mendapatkan laporan tersebut pasca kejadian. “Ini persoalan sebenarnya sangat memalukan lembaga pemerintahan. Ini gedung pemerintahan yang harus dijaga, apalagi dia adalah PNS di lingkup Pemkab Manokwari. Kita akan ambil tindakan tegas terhadap yang bersangkutan, terkait dengan kasus ini,” ujarnya. (lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sisir Panti Pijat, Pergoki 12 Pasangan
Redaktur : Tim Redaksi