Macet di DKI Ganggu Iklim Investasi

Senin, 25 Oktober 2010 – 03:33 WIB

JAKARTA – Kemacetan yang semakin parah, khususnya yang terjadi di wilayah ibu kota dikhawatirkan bakal mengganggu dan menurunkan tingkat investasi yang masuk ke Indonesia.  Wakil Ketua Komite Tetap Investasi Daerah Kadin Indonesia, Hardini Puspasari, mengatakan, hingga saat ini minat investasi di Jakarta masih cukup tinggi

Namun, dengan kemacetan yang makin parah, maka minat akan turun

BACA JUGA: Warga Jagakarsa Tewas Tertabrak KRL

”Kemacetan yang makin parah di ibu kota membuat banyak kalangan tidak nyaman dalam melakukan berbagai kegiatan ekonomi
Kemacetan juga menyebabkan kenaikan biaya produksi hingga mencapai sekitar 20 persen

BACA JUGA: Gudang Terbakar, Kerugian Rp 20 M

Sementara fasilitas infrastruktur kurang memadai,” katanya di Jakarta, kemarin.

Mengutip data Polda Metro Jaya, hingga Mei 2010, jumlah perjalanan di Jakarta mencapai 20,7 juta perjalanan tiap hari, terdiri atas 850 ribu perjalanan dari Tangerang, 600 ribu dari Kota Depok, 550 ribu dari Bekasi, dan 18,7 juta perjalanan per hari dari seluruh wilayah Jakarta


Tingginya jumlah perjalanan itu meliputi  44 persen perjalanan dengan kendaraan pribadi dan 56 persen angkutan umum

BACA JUGA: Ditolak Bermesraan, Gerbong Kereta jadi Sasaran

Sementara itu, jumlah kendaraan di Jakarta meningkat drastisPada 2009 mencapai 6,5 juta unit, 2010 mencapai 11 juta unit yang meliputi tiga juta roda empat dan delapan juta roda dua(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemohon Kartu Kuning di Bogor Meningkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler