BERBAGAI kendala dialami Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) DKI Jakarta dalam menangani ancaman kebakaran di Ibu KotaSalah satunya, akses jalan menuju ke lokasi kebakaran seringkali terhambat oleh kemacetan
BACA JUGA: Kantor Cabang Bank Mandiri Nyaris Terbakar
Inilah yang membuat petugas Damkar kerap terlambat tiba di lokasi kebakaran
BACA JUGA: Sepekan Tembus Rp 1 Triliun
Sebab, jika terus dibiarkan terlambat akan lebih banyak lagi kerugian yang ditimbulkan
Dijelaskan Hidayat, perlu adanya rekayasa jalan yang khusus diperuntukkan bagi kendaraan pemadam
BACA JUGA: Warga Jakut Nikmati Jalan Bebas Kendaraan
Mungkin dengan sistem seperti saat iring-iringan pejabat negara lewat, yakni menggukan forider (motor pengwal), serta petugas kepolisian pembuka jalanSebab, selama ini mobil pemadam terlihat dibiarkan sendiri melintasi jalan ibu kota tanpa pengawalanKarenanya, meski telah menyalakan sirine keras namun pengguna kendaraan lain tetap enggan menyingkir sehingga mobil pemadam pun terjebak macet"Kalau menggunakan forider dan petugas pembuka jalan yang melibatkan petugas kepolisian, kemungkinan kemacetan bisa lebih mudah terurai," ujar Hidayat.
Selain itu, lanjut Hidayat, penanganan pemukiman padat harus secepatnya dilakukanSebab, selama ini wilayah padat penduduk menjadi lokasi yang paling rawan terkena kebaranAkses jalan yang sempit di pemukiman padat, kerap menyulitkan petugas menjangkau sumber api"Ke depan hal ini harus menjadi perhatian serius dari pemprov," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, Paimin Napitupulu, mengakui selama ini pihaknya memang kerap terkendala kondisi lalu lintas saat hendak memadamkan kebakaranTerlebih, saat kebakaran terjadi pada saat jam sibuk, kemacetan pasti menghambat perjalanan
Akibatnya, kebakaran yang seharusnya bisa ditangani dengan mudah menjadi sulit karena api terlanjur membesar"Untuk itu rekayasa lalu lintas yang khusus memberikan keleluasaan bagi mobil pemadam bergerak memang perlu dilakukan," harapnya.
Selama ini, menurut Paimin, pihaknya sudah melakukan sejumlah upayaSalah satunya dengan mempergunakan jalur Transjakarta ketika terjadi kebakaranSayangnya, jalur-jalur tersebut tak bisa menjangkau ke daerah-daerah pemukiman"Sehingga sangat sulit menghindar dari kemacetan," tuturnya.
Paimin mengungkapkan, di Jakarta saat ini masih terdapat 53 kelurahan yang rawan kebakaranUntuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Pemadam Kebakaran memerlukan pos pemadam di tiap kelurahan.
Saat ini, jumlah pos pemadam baru ada di 68 kelurahanSehingga masih dibutuhkan sekitar 155 pos pemadam"Terutama pada kawasan rawan kebakaran,” ucapnya.
Selain itu, kata Paimin, di tiap kecamatan juga diperlukan kantor sektor di tiap kecamatanSaat ini, dari 44 kecamatan, kantor sector baru ada di 24 kecamatan“Sehingga kita masih butuh 20 kantor sektor,” tandasnya(wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penumpang Commuter Line Bingung
Redaktur : Tim Redaksi