Macet Kian Parah, LRT Semakin Mendesak

Selasa, 07 Juli 2015 – 18:48 WIB
dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti Yayat Supriyana mengatakan, Light Rail Transit (LRT) harus dilakukan di Jakarta untuk mengurai kemacetan.

Pembebasan tanah tidak perlu dilakukan karena sudah mendesak. "Karena selama ini DKI seringkali terbelenggu dengan persoalan pembebasan tanah," kata Yayat saat dihubungi, Selasa (7/7).

BACA JUGA: Peristiwa di Gedung MNC Center Bukan Penembakan, Tapi..

Yayat menambahkan, realisasi transportasi berbasis rel itu secara otomatis akan mengurai dampak kemacetan. Selain itu, LRT juga mengurangi kadar polusi udara yang dihasilkan kendaraan umum.

"Otomatis mengurangi kemacetan karena LRT kan tidak ada hambatan. Dia (LRT) bebas macet, karena ada di atas. Dan angkutan sendiri juga otomatis tidak perlu ada problem, karena tidak mengganggu lajur angkutan umum," ucap Yayat.

BACA JUGA: Ahok Minta BPK Miliki Standar yang Jelas

Dia mengatakan, adanya LRT akan menguntungkan Pemprov DKI. Nantinya, bentuk kerja sama  bisa dilakukan dengan pihak BUMD. "Artinya, pengelolanya juga akan diuntungkan. Juga mendorong kelas menengah meninggalkan kendaraan pribadi. Dan secara tak langsung, secara perlahan mengajak masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi," ujar Yayat.

Yayat menyatakan, kajian terkait proyek LRT sudah dibuat PT Pembangunan Jaya dan akan dikembangkan oleh PT Jakarta Propertindo. Selain itu, juga akan disinergikan dengan Peraturan Daerah Tata Ruang.

BACA JUGA: Ahok Tantang Pejabat BPK Transparan Soal Harta Kekayaan

Dia menuturkan, adanya Perda Tata Ruang membuat DPRD DKI tinggal menjalankan fungsi kontrolnya. DPRD DKI dianggap tidak perlu membuat undang-undang baru. (gil/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngetem di Terminal Bayangan, Trayek Bakal Dicabut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler