Macet Merak Belum Teratasi

Menhub Tak Jamin Dapat Atasi Kemacetan

Minggu, 06 Maret 2011 – 12:41 WIB
MERAK - Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi tidak berani menjamin bahwa kemacetan di Pelabuhan Penyeberangan Merak hingga memasuki tol Merak-Tangerang bisa segera teratasiPemerintah tidak bisa menargetkan kapan kemacetan segera berakhir.

"Ini kan relatif, bisa satu minggu selesai, satu bulan selesai, atau dua bulan belum selesai," kata Freddy saat melakukan kunjungan ke PT Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Kota Cilegon, untuk melihat kondisi kemacetan, Sabtu (5/3).

Kedatangan Menhub didampingi Dirjen Hubungan Darat Suroyo Alimoeso, Direktur LLASDP Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Wiratno, Ketua DPP Gabungan Pengusaha Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Syafrudin serta Komisaris Utama PT Indonesia Ferry Sulaiman Basyir.

Menurut Menhub, perlu koordinasi khusus antara sejumlah pihak dalam penanganan kemacetan yakni mulai dari penambahan kapal bantuan, penambahan trip (pejalanan) kapal, serta mengevaluasi aturan docking (perbaikan)

BACA JUGA: Ulama Acut Desak SBY Bubarkan Ahmadiyah

"Ini perlu koordinasi termasuk menambah kapal bantuan dari pihak asing
Penambahan trip harus benar-benar diupayakan baik oleh Gapasdap atau PT Indonesia Ferry," paparnya.

Terkait sembilan kapal bantuan yang dioperasikan pada lintasan Merak-Bakauheni, Menhub memastikan tidak ada batas waktu yang ditentukan

BACA JUGA: Gereja Terbakar, Umat Muslim Ikut Padamkan Api

"Sampai kemacetan teratasi dan tidak ada batas waktu
Bila perlu kita subsidi perusahaan pemilik kapal yang mengirimkan kapal," tandasnya.

Mengenai peremajaan kapal-kapal tua dan pengadaan kapal roro baru di Merak, menurut Menhub tidak perlu dilakukan

BACA JUGA: Magelang-Jogja Lumpuh Lagi

Perawatan kapal serta jadwal docking yang jelas, kata Menhub, menjadi satu hal yang harus diperhatikan para pengusaha kapal"Tidak hanya itu, dalam waktu dekat yang harus diperhatikan bagaimana trip kapal dalam sehari bisa tercapai empatSerta memaksimalkan pengoperasian kapal roroKalau cuaca buruk jangan dipaksakan kapal untuk berlayar," katanya.

Untuk mengatasi kesulitan kapal roro bersandar baik di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni Lampung karena gelombang, Kemenhub dalam waktu dekat akan membangun water break (pemecah ombak) dan pemecah arus di setiap dermaga"Mudah-mudahan tahun ini selesai," paparnya.

Pelaksana Tugas Kepala PT Indonesia Ferry Sirajuddin Saini dalam paparannya kepada Menhub mengatakan, normalnya capaian trip kapal di Pelabuhan Merak dalam sehari mencapai 96Namun, saat ini jumlah trip yang tercapai setiap hari hanya 62 sampai 65 trip"Ini berarti satu kapal kurang dari empat trip dalam beroperasiJumlah trip normal jika kapal yang dioperasikan antara 30 hingga 33Sementara saat ini hanya 19 sampai 23 kapal saja," ungkapnya.

Hingga kini, pihaknya mendatangkan kapal bantuan sebanyak tujuh unitRencananya dua kapal bantuan lain yakni KMP Ferindo 5 dan KMP Rodhita akan didatangkan"Kita bekerja sama dengan TNI AL untuk mendatangkan KMP Tanjung Kambani," jelasnya.

Soal kapal-kapal usia tua yang beroperasi di lintasan Merak-Bakauheni, pemerintah membenarkan hal itu"Kapal-kapal kita banyak yang tua, di atas 25 tahun," ujarnya.

Hingga kemarin antrean kemacetan di ruas tol Merak-Tangerang masih bertahan pada KM 92Berdasar data PT Indonesia Ferry jumlah kendaraan yang tertahan macet mencapai 28 ribu kendaraan.

Ketua DPC Gapasdap Merak Togar Napitupulu menilai kondisi lima Pelabuhan Merak dianggap tidak layak untuk kapal bersandar saat cuaca burukMenurutnya, hal tersebut menjadi salah satu pemicu kemacetan semakin parah terjadi"Kalau soal kapal-kapal yang docking memang itu sudah waktunyaKarena sejak melayani arus Natal dan Lebaran 2010 sejumlah kapal belum docking," paparnya.

Menurut Togar, hal lain yang harus diperhatikan Kementerian Perhubungan adalah terkait tarif penyeberangan di Pelabuhan Merak yang terlalu murah dibandingkan dengan pelabuhan lainHal ini, kata Togar, diduga menjadi faktor pemicu lebih banyak truk-truk yang memilih menyeberang melalui Pelabuhan Merak.

"Ini benar, kita sudah lakukan pengawasan dan perbandinganJika dibanding dengan Pelabuhan Tanjung Priok tarif di sana lebih mahalMakanya lebih banyak truk yang ke sini (Pelabuhan Merak, Red)," jelasnya.

Pada kunjungan tersebut, Menhub meninjau kondisi di Pelabuhan Merak secara umumMenhub juga sempat berdialog dengan salah seorang sopir truk di dermaga I. (air/alt)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Ada Perintah Tes Ulang CPNS Boltim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler