Madiba Dalam Film, Lagu dan Puisi

Jumat, 06 Desember 2013 – 12:54 WIB

jpnn.com - PERJUANGAN Nelson Mandela melawan rezim Apartheid Afrika Selatan telah menjadi inspirasi, tidak hanya bagi politisi dan pejuang kemanusiaan tapi juga seniman dan sastrawan. Seperti dilaporkan AP, Jumat (6/12), sejumlah karya mulai dari musik, film dan literatur fiksi menjadi buktinya.

Di layar perak, sosok Mandela pernah diperankan sejumlah aktor kawakan Hollywood. Di antaranya pemenang Oscar, Sidney Poitier dalam film televisi "Mandela and de Klerk" dan pemenang Oscar, Morgan Freeman dalam film "Invictus" karya Clint Eastwood.

BACA JUGA: Batik Cerminkan Kesabaran Nelson Mandela

Film terbaru yang mengangkat sosok Mandela adalah "Mandela: Long Walk For Freedom". Dalam film yang baru dirilis bulan lalu, Mandela yang biasa disapa Madiba diperankan oleh aktor Inggris, Idris Elba.

Mandela sendiri juga memiliki pengalaman berakting dalam film Hollywood, meski hanya muncul sebagai cameo. Film itu adalah "Malcom X" karya sutradara Spike Lee yang dirilis tahun 1992.

BACA JUGA: Mandela, Pemimpin Kharismatik Penggemar Batik

Mandela hanya muncul selama satu menit di penghujung film tentang kehidupan pejuang hak-hak warga kulit hitam Amerika Serikat, Malcom Little alias Malcom X itu. Ia  berakting sebagai seorang guru SD di Afrika Selatan yang tengah mengajar.

Dukungan bagi Mandela dari kalangan musisi juga sangat kuat. Pada dekade 1980-an, banyak bermunculan lagu-lagu protes terhadap rezim apartheid serta dukungan kepada perjuangan Mandela yang saat itu tengah berada di penjara.

BACA JUGA: Obama Perintahkan Bendera AS Dikibarkan Setengah Tiang

Salah satunya adalah lagu "Sun City" yang dibawakan oleh kolaborasi musisi-musisi ternama AS seperti Bruce Springsteen, legenda musik jazz Miles Davis serta lainnya. Lagu tersebut berisi ajakan kepada para musisi untuk menolak tawaran manggung di Afrika Selatan selama rezim apartheid masih berkuasa.

Lagu "46664" hasil kolaborasi vokalis U2 Bono dan vokalis The Clash Joe Strummer, "Free Nelson Mandela" karya band Special dan "Mandela Day" milik grup Simple Minds merupakan contoh lagu-lagu yang di dedikasikan untuk Mandela.

Tidak hanya melalui lagu, dukungan para musisi juga diberikan dengan menggelar konser akbar dan festival musik. Salah satu yang paling ternama adalah konser "Free Mandela" yang digelar di Stadion Wembley, London, Inggris pada tahun 1988. Dalam konser yang memperingati ulang tahun ke-70 Mandela itu, tampil musisi-musisi kelas dunia seperti Stevie Wonder, Whitney Houston dan Sting.

Pada tahun 1990, saat Mandela dibebaskan dari penjara, sebuah perhelatan musik akbar juga digelar untuk merayakannya. Musisi yang  tampil antara lain Tracy Chapman dan Neil Young. Mandela sendiri turut hadir dalam konser ini.

Dari dunia sastra, jejak-jejak Mandela dan perjuangannya terlihat di karya novel Nadine Gordimer terbitan tahun 1987 berjudul "A Sport of Nature". Tokoh utama dalam novel fiksi yang meramalkan tentang kejatuhan rezim Apartheid itu terinspirasi dari sosok Mandela.

Puisi-puisi mengenai Mandela juga bermunculan sejak dekade 1970-an diawali karya penyair Afrika Selatan John Matshikiza "And I Watch it in Mandela". Penyair Jekwu Ikeme pada tahun 2004 menerbitkan puisi tentang masa depan Afrika Selatan tanpa Mandela berjudul " When Mandela Goes".

"Ketika kau pergi Madiba kemuliaanmu akan terus kami warisi, tanah ini yang sangat kau cintai akan terus mencintai, kami akan mengikuti perjalananmu yang panjang dan megah, perjalananmu yang gagah akan menjadi salib dan gembala kami," tulis Ikeme dalam puisinya. (dil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Marty: Nelson Mandela Inspirasi Melawan Rasisme


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler