Madu Termasuk Pemanis Tambahan?

Jumat, 26 April 2019 – 15:38 WIB
ILUSTRASI. Pemanis buatan. Foto: Laman Sheknows

jpnn.com - Berbagai penelitian memang telah mengaitkan konsumsi madu dengan peningkatan keseimbangan bakteri di usus, kondisi pernapasan, dan masih banyak lagi. Meski begitu, keseluruhan nutrisi madu perlu dipertimbangkan.

Pasalnya, madu masuk dalam kategori pemanis tambahan, sehingga konsumsinya yang berlebih bisa berefek buruk pada kesehatan tubuh.

BACA JUGA: Cara Paling Sehat Konsumsi Madu

Ahli gizi asal Amerika Serikat, Jenny Friedman, mengatakan kepada Time bahwa untuk mendapatkan banyak manfaat dari madu, Anda harus mengonsumsinya dalam jumlah banyak. 

“Sayangnya, konsumsi dalam jumlah banyak ini berarti konsumsi kalori bisa bertambah,” kata Jenny.

BACA JUGA: Minuman Herbal Jepang Ini Dipercaya Manjur Turunkan Berat Badan

Jenny mengingatkan, madu merupakan gula, sesuatu yang dikonsumsi banyak orang secara berlebih. American Heart Association merekomendasikan asupan gula tak lebih dari 6 sendok teh per hari untuk wanita dan 9 sendok teh untuk pria.

Ditambahkan oleh dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, Dietary Guidelines Advisory Committee menyarankan agar Anda membatasi konsumsi gula maksimal 10% dari total konsumsi kalori dalam sehari.

BACA JUGA: Madu Efektif Redakan Radang Tenggorokan?

“Jadi misalkan Anda mengonsumsi 1.500 kalori, maka Anda hanya boleh mengonsumsi gula sebanyak 150 kalori atau setara dengan 39 gram (maksimal 3 sendok makan sehari). Beda dengan anjuran tersebut,” kata dr. Karin menjelaskan.

Sedikit berbeda dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang mematok konsumsi gula maksimal 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan per hari.

Konsumsi gula secara berlebihan diketahui bisa menyebabkan peningkatan berat badan, yang diikuti dengan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes.

Apakah madu termasuk pemanis tambahan?

Dilansir dari Time, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) baru-baru ini mewajibkan penulisan jenis-jenis gula dalam label kemasan. Badan tersebut secara spesifik meminta produsen untuk mencantumkan gula tambahan, atau jenis gula yang ditambahkan ke makanan saat makanan diproses atau disiapkan.

Meski madu berasal dari sumber alami, tetap saja madu adalah pemanis tambahan, seperti halnya sirop jagung atau gula tebu.

“Saat membaca kemasan makanan, banyak orang yang menganggapnya lebih sehat saat melihat tulisan madu di sana. Padahal, tubuh mempersepsikan gula dan madu secara sama. Sama-sama pemanis,” kata Jenny.

Juga perlu diketahui, beberapa istilah seperti natural sugars, no artificial sugars atau naturally sweetened sering kali merupakan taktik pemasaran.(klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Minuman ini Bisa Bikin Asam Urat Kambuh


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler