jpnn.com, BATAM - Tingginya harga tiket pesawat atau angkutan udara ternyata berdampak pada tingkat inflasi di Kepulauan Riau, menjelang lebaran tahun ini.
“Inflasi mencapai 0,17 persen, padahal gaji segitu-segitu aja, sedangkan harga tiket melambung tinggi," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Gusti Raizal Eka Putra membeberkan adanya inflasi di daerah Kepri di Mapolda Kepri, Senin (5/6).
BACA JUGA: Mohon Bersabar, THR dan Gaji ke-13 PNS Dibayarkan Terpisah
Dia mengatakan penyebab inflasi ini juga disebabkan jarak yang terlalu jauh antara tarif batas bawah dan atas tiket maskapai. Gusti mengatakan andai bisa menekan hal itu, atau tarif batas atas dan bawah tidak terlalu jauh jaraknya. Maka dipercaya dapat menekan inflasi daerah di Kepri.
"Khusus angkutan udara, inflasi yang mereka sumbangkan hingga periode Mei," tuturnya.
BACA JUGA: BI Siapkan Uang Tunai Rp 167 Triliun untuk Lebaran
Karena tarif batas atas dan bawah ini adalah kebijakan Kementrian Perhubungan. Oleh sebab itu Gusti mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak Bank Indonesia pusat. "Saya sudah membicarakan hal ini," tuturnya.
Nantinya Bank Indonesia pusat, kata Gusti yang akan berkoordinasi dengan pihak Kemenhub. Sehingga inflasi di daerah akibat jarak yang terlalu jauh antara tiket batas atas dan bawah ini bisa ditekan.
BACA JUGA: Arus Mudik Masih Berpotensi Macet di Brexit
"Kalau secara nasional tak terlalu terpengaruh, tapi inflasi daerah terpengaruh," ucapnya.
Gusti menyampaikan perlunya pengkajian tarif tersebut. Sebab bila inflasi bisa ditekan, dapat menjaga stabilitas keuangan dan ekonomi di daerah.
"Untuk mencapai stabilitas nasional, didukung dengan stabilitas di daerah," ujarnya. (ska)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunakan Daging Kerbau untuk Antisipasi Lonjakan Harga Daging Sapi
Redaktur & Reporter : Budi