jpnn.com - SURABAYA – Sejumlah WNA menyelesaikan pendidikan mereka di Indonesia. Yaitu di perguruan tinggi di Surabaya. Seperti Moro Kadjo Daniel Bitty. Mahasiswa asal Pantai Gading, Afrika Barat, itu resmi menyandang gelar doktor dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair.
Yang lebih membanggakan, Daniel merupakan wisudawan terbaik. Pria kelahiran 25 April 1986 tersebut memperoleh IPK 4,00. Sempurna. Selain Daniel, ada 14 mahasiswa asing lain yang mengikuti prosesi wisuda di Airlangga Convention Center (ACC), Unair, pada Sabtu (16/7).
BACA JUGA: Dosen Nyentrik, Dahulu Dianggap Freak, Kini Banyak Ditiru
Perinciannya, 10 mahasiswa asal Timor Leste, seorang dari Nepal, seorang asal Myanmar, seorang dari Pakistan, seorang asal Afrika Barat, dan seorang dari Sudan.
Direktur Pendidikan Unair Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengungkapkan, tahun ini Unair meluluskan 24 mahasiswa asing. Perinciannya, empat sarjana (S-1), dua profesi, 17 magister (S-2), dan seorang doktor (S-3). Lima di antaranya telah diwisuda pada 19 Maret lalu.
''Sisanya, ada empat mahasiswa yang harus kembali ke negara asal karena visa habis. Jadi, mereka lulus, tapi tidak ikut prosesi wisuda,'' katanya.
Nyoman mengungkapkan, jumlah mahasiswa asing di Unair tiap tahun meningkat. Bahkan, tahun ini ada 280 mahasiswa asing yang mendaftar di kampus pelat merah itu.
BACA JUGA: Bukan Hanya Ngedrop Anak di Depan Gerbang Sekolah
Padahal, menurut Nyoman, kuota mahasiswa asing Unair yang ditetapkan Kemenristekdikti hanya 11 orang. Selain itu, ada lagi tambahan 30 kursi untuk mahasiswa asing yang dibiayai melalui program world class university (WCU).
''Jika ditotal, tahun ini hanya menerima 41 mahasiswa,'' jelas Nyoman.
BACA JUGA: Unik, Ortu Siswa Bergantian Mengajar di Kelas
Dia menambahkan, seleksi mahasiswa asing bakal dilakukan besok (18/7) di Gedung Rektorat Kampus C Unair. (rst/c15/nda/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Manfaat Antar Anak di Hari Pertama Sekolah
Redaktur : Tim Redaksi