Strava, aplikasi pelacakan kebugaran, mengungkap informasi sensitif tentang pangkalan dan rute pasokan militer melalui situs peta temperatur globalnya.
Menurut perusahaan aplikasi asal Amerika Serikat (AS) tersebut, peta data itu menunjukkan 1 miliar aktivitas dan 3 triliun titik garis lintang dan garis bujur dari "jaringan atlet global Strava".
BACA JUGA: Sekolah Pop Up di Sydney Gantikan Sekolah Yang Sedang Dibangun
Pada akhir pekan, mahasiswa Australia berusia 20 tahun -Nathan Ruser -melihat peta tersebut menunjukkan lokasi dan rutinitas personil militer di pangkalan militer Timur Tengah dan zona konflik lainnya. Skip Twitter Tweet
FireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame.
BACA JUGA: Pria Australia Konsumsi Garam Dua Kali Lipat Dari Seharusnya
Berbicara dari Thailand, Ruser, yang mempelajari keamanan internasional di Australian National University (ANU), mengatakan bahwa ia telah mengikuti situasi di Suriah sejak tahun 2014.
Ketika menemukan peta temperatur Strava, ia memutuskan untuk melihat wilayah yang dilanda perang tersebut dan mengatakan bahwa "semuanya menyala seperti pohon Natal."
BACA JUGA: Sosok Dedy Mulyadi dan Isu Agama di Pilgub Jabar
Ketika Anda melihat peta temperatur Strava di negara-negara seperti Australia, Anda melihat banyak "kebisingan" dari warga sipil yang menggunakan aplikasi ini. Sydney, misalnya, bersinar emas dengan kebiasaan joging warganya.
Itu tak terjadi di Timur Tengah atau Afrika, di mana aktivitas tunggal terlihat kontras menonjol dengan latar belakang berwarna hitam.
"Di negara-negara yang tak begitu banyak hal terjadi, kebisingan itu akan tersaring," kata Ruser.
"Satu-satunya orang yang menggunakan aplikasi itu adalah personil militer asing."
Mungkin juga para pekerja dari badan amal dan LSM lain bisa masuk dalam peta zona konflik.
Menurut harian Washington Post, militer AS melihat situasi ini.
Strava mengumpulkan data dari ponsel dan pelacak kebugaran seperti Fitbit, dan memungkinkan penggunanya untuk berbagi rutinitas mereka dengan teman dan pengikut. Peta temperatur keseluruhannya menunjukkan informasi yang dikumpulkan antara tahun 2015 hingga September 2017. Aktivitas Strava di sekitar pangkalan militer Al Asad di Irak di mana tantara Australia melatih pasukan lokal.
Strava screenshot
Meski analis keamanan sering menggunakan citra satelit untuk mempelajari instalasi militer, Ruser mengatakan bahwa data Strava menambahkan lapisan informasi tambahan yang mungkin berbahaya.
Dengan menggunakan citra satelit, Anda bisa melihat bangunan dasar, misalnya. Tapi di peta temperatur, Anda bisa melihat bangunan mana yang paling banyak digunakan, atau rute joging tentara.
"Anda bisa membentuk pola hidup di pangkalan militer," katanya.
Aplikasi itu juga menunjukkan patroli yang bertugas saat memasuki kota-kota di Suriah: "Anda bisa melihat jalan raya pasokan utama pasukan AS di Suriah, dan saya hanya ingat berkomentar 'f *** (sial), itu tidak baik'," kata Ruser.
"Rute patroli, pangkalan patroli yang terisolasi, banyak hal yang bisa diubah menjadi intelijen yang bisa ditindaklanjuti," unggah mantan perwira Angkatan Darat Inggris, Nick Waters, di Twitter. Skip Twitter Tweet
FireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame.
Analis lainnya telah menjelajahi peta itu sejak hari Minggu (28/1/2018), sambil mengunggah status di Twitter tentang situs rudal dan rute patroli di seluruh dunia.
Jeffrey Lewis, pendiri blog âArms Control Wonkâ, menulis di Daily Beast bahwa "data mendasar yang dikumpulkan Strava adalah mimpi buruk bagi dunia keamanan."
Edward Farrell, seorang peneliti keamanan Australia, mengatakan bahwa risiko untuk bisa menemukan "pangkalan militer di tempat-tempat yang tertutup" bisa saja dilebih-lebihkan.
Meski banyak dari pangkalan ini diketahui, masih ada potensi masalah keamanan operasional jika data tersebut bisa "dialokasikan secara individual kepada seseorang".
"Ini tentu bisa memungkinkan pelacakan pola hidup dan perilaku di lokasi tersebut," katanya.
Farrell menunjukkan, beberapa instalasi tampaknya telah menangani risikonya. Pentagon, misalnya, tak menunjukkan adanya data internal Strava.
Juru bicara Strava mengatakan bahwa peta temperatur tersebut mewakili "pandangan menyeluruh dan anonim" dari aktivitas penggunanya.
Ia menambahkan bahwa Strava memungkinkan pengguna membuat "zona privasi" - alat yang mengaburkan aktivitas dalam radius yang dipilih sebelumnya. Data Strava di sekitar Pentagon, AS.
Strava screenshot
Ruser tak menganggap situasi ituadalah kesalahan Strava seluruhnya.
"Mereka mungkin harus memiliki proyeksi ke depan untuk peta itu sebelum mereka merilisnya, namun aplikasi tersebut memiliki kebijakan untuk menyisih dari berbagi data, dan itu belum dilakukan oleh tentara," sebutnya.
"Jika Anda bertanya kepada saya, saya tak memperkirakan peta itu akan tersedia secara daring lebih lama lagi."
Di Australia, peta tersebut menunjukkan pergerakan yang terjadi di sekitar instalasi militer yang terkenal seperti Fasilitas Pertahanan Bersama Pine Gap di Wilayah Utara Australia (NT).
Departemen Pertahanan Australia telah dihubungi untuk memberikan komentar.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Melbourne Alami Mati Lampu di Malam Terpanas