jpnn.com - SURABAYA - Partisipasi mahasiswa asing menjadi salah satu indikator penilaian perguruan tinggi negeri (PTN). Makin banyak jumlah mahasiswa baru (maba) dari luar negeri, yang minat belajar, maka nilai yang didapat PTN akan semakin tinggi.
Hal itu memacu kampus untuk getol menyelenggarakan program sarjana maupun nonsarjana untuk menarik minat mahasiswa asing.
BACA JUGA: Pemerintah Targetkan Cetak 2.000 Mahasiswa jadi Pengusaha
Di Universitas Airlangga (Unair), misalnya. Direktur Pendidikan Unair Nyoman Tri Puspaningsih menyatakan ada dua jenis program yang dipilih mahasiswa asing.
Bisa mengikuti short course seperti KKN, pertukaran pelajar, dan penelitian. Juga, mahasiswa yang memilih kuliah hingga lulus. ''Tahun ini ada 171 mahasiswa asing yang kuliah di Unair,'' katanya.
BACA JUGA: Ini Tim yang Lolos Delapan Besar LSN 2015
''Meningkat dari tahun lalu yang 160 mahasiswa,'' lanjutnya.
Nyoman menuturkan, mahasiswa asal Malaysia paling berminat kuliah di Unair. Selebihnya berasal dari negara di bagian Eropa Timur.
BACA JUGA: Mendikbud Uji Coba Sekolah Aman Asap di Jambi
Dari segi program studi (prodi), pendidikan dokter yang paling banyak diincar mahasiswa asing. ''Ada kelas internasional di fakultas kedokteran,'' ucapnya. Selain itu, mahasiswa menyebar di fakultas lainnya. Salah satunya, fakultas ekonomi bisnis (FEB).
Meski semakin banyak, jumlah tersebut belum mencapai batas kuota maksimal yang ditentukan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Yakni, maksimal 10 persen dari kuota penerimaan mahasiswa baru (maba). ''Tahun ini jumlah maba Unair sekitar 4 ribu. Kalau diambil 10 persen, sekitar ada 400 mahasiswa,'' ujar Nyoman.
''Jadi, kami belum mencapai batas maksimal tersebut,'' tambahnya.
Fenomena serupa terjadi di Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Wakil Rektor I ITS Heru Setiawan menuturkan, pada 2011 tercatat 16 mahasiswa asing yang menimba ilmu di ITS.
Tahun berikutnya naik menjadi 36 mahasiswa. Pada 2013, jumlahnya menjadi 75 orang. ''Bahkan, pada 2014 jumlahnya menjadi 155 orang,'' ucapnya.
Namun, tahun ini justru jumlahnya menurun. Yakni, hanya 128 mahasiswa asing. Heru mengatakan, jumlah pendaftar memang fluktuatif setiap tahun. ''Ya, hanya 128 mahasiswa itu yang memang layak kuliah di ITS,'' tuturnya. (bir/ara/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Jabar Lolos Meyakinkan ke Delapan Besar
Redaktur : Tim Redaksi