Mahasiswa Buka Kafe, Omzet Rp 70 Juta per Bulan

Sabtu, 22 April 2017 – 00:16 WIB
Muhammad Rofif Amrullah, Mahasiswa yang Sukses Kelola Kafe dan Juara Wirausaha Mandiri Nasional. Foto: Muhammad Rofif Amrullah for radar malang

jpnn.com - Muhammad Rofif Amrullah masih berstatus mahasiswa. Namun, dia sukses membuka kafe dan menjuarai kompetisi wirausaha muda nasional. Bagaimana perjuangannya?

---

BACA JUGA: Dua PTS Ini Sediakan Beasiswa bagi Mahasiswa Berprestasi

SUASANA kafe Gedhang Ganteng di Jalan Mayjen Panjaitan 172, Kota Malang, cukup nyaman saat Jawa Pos Radar Malang berkunjung, ke sana, beberapa hari lalu.

Ruangan yang dilengkapi dengan air conditioner (AC) ini, terasa sejuk. Dekorasi ruangan itu didominasi warna kuning dan biru, serta dihiasi sejumlah gambar pisang.

BACA JUGA: Mahasiswi Cantik Ini Sudah Punya 60 Karyawan

Setelah menunggu sejenak, sosok Muhammad Rofif Amrullah, pemilik kafe Gedhang Ganteng, datang dan langsung menyapa dengan ramah.

Obrolan ringan pun berlangsung gayeng. Hingga kemudian, dia bercerita soal pengalamannya mendirikan kafe.

BACA JUGA: Mahasiswa Harus Lebih Peka Terhadap Masalah Sosial

Pemuda kelahiran Kediri 29 Januari 1994 tersebut mengungkapkan, pada 24 Februari 2015, dia merintis kafe Gedhang Ganteng.

Dengan modal dari tabungannya yang mencapai Rp 40 juta dan ditambahi orang tuanya, dia nekat menyewa lapak di daerah Jalan Mayjen Panjaitan.

Lapak berukuran 6 x 3 meter ini digunakan untuk merintis usahanya yang diberi nama Gedhang Ganteng. Dia mengajak empat temannya untuk berkolaborasi. Tetapi, semua biaya dari dia.

Saat itu, dia menyediakan es krim berbahan dasar pisang, minuman cokelat pisang, pisang bakar, permen karet pisang, nasi ayam, dan berbagai menu lainnya.

Soal nama Gedhang Ganteng, dia menyatakan, ide ini muncul karena dia merasa miris dengan banyak pengusaha yang mulai meninggalkan pisang.

Bahkan, dia pernah menemukan di beberapa daerah, buah pisang banyak yang dibuang. Selain itu, banyak pengusaha keripik pisang yang mulai meninggalkan usahanya lantaran dia merasa buah ini kurang diminati.

”Namun, saya juga heran ada keripik pisang asal Thailand yang harganya sangat mahal dan dijual di salah satu pusat belanja di Malang,” ujar mahasiswa semester 8 jurusan administrasi bisnis Politeknik Negeri Malang (Polinema) tersebut.

Dari hal itu, dia mulai menyimpulkan bahwa sebenarnya pisang masih diminati masyarakat. Sehingga, tinggal bagaimana caranya agar buah pisang bisa diolah menjadi beraneka ragam produk yang semakin diminati.

”Sebenarnya bukan karena pisangnya, Mas, tapi petani yang tidak mau menanam buah pisang ini dengan baik,” kata putra pasangan Alfan Zuhairi dan Nurul Hidayati tersebut.

Dengan demikian, lanjut dia, kalau pisang itu ingin laku, ketika menanam harus dirawat dengan baik agar buahnya berkualitas.

Dari situ, dia kemudian serius mengembangkan kafe Gedhang Ganteng hingga cukup dikenal di kalangan anak muda dan mahasiswa.

Bahkan, karena keseriusan inilah, dia pernah diliput NET TV untuk acara ”Oke Food” yang dibawakan pembawa acara nyentrik Peppy.

Nah, setelah berjalan dua bulan, Rofif memberanikan diri untuk membeli ruko yang disewanya secara kredit. Ruko yang kemudian dibelinya itu, luasnya 4 x 8 meter dengan dua lantai.

Hingga kini, kafenya setiap malam dijubeli oleh pengunjung, yang mayoritasnya mahasiswa. Bahkan, karena pengunjungnya cukup banyak, dia harus merekrut 20 karyawan.

Dari jumlah itu, sebanyak 5 orang merupakan karyawan tetap dan 15 lainnya part time.

Saat disinggung soal omzet, dia menyatakan, dalam sebulan, berada di kisaran angka Rp 70 juta. Dengan usaha tersebut, Rofif bisa memberdayakan banyak pekerja.

Di samping itu, dia bisa membiayai segala kebutuhan kuliahnya. Lalu, bagiamana caranya mengatur waktu kuliah dan kerja?

Rofif menyampaikan, karena telah mempekerjakan karyawan, tidak ada masalah antara kuliah dan kerja.

Setelah kafe Gedhang Gantengnya berjalan, alumnus SMAN 5 Kota Malang ini kemudian melebarkan sayap usahanya dengan mendirikan kefe Ice Ah di Perumahan Griya Shanta Blok N/574.

Bedanya, jika Gedhang Ganteng mengangkat citra buah pisang, dia menggunakan bahan baku dari olahan susu di kafe Ice Ah. Dengan dua ciri khas tersebut, targetnya mampu menarik mahasiswa.

Selain itu, dalam waktu dekat ini, kafe Gedhang Ganteng kemungkinan akan buka cabang tetapi lokasinya masih belum disebutkan. Dia juga sedang merintis olahan camilan dari bahan baku pisang dalam kemasan.

Tak hanya aktif mengembangkan usaha kafe, Rofif juga terdaftar di berbagai komunitas pengusaha di Kota Malang. Salah satunya, Yuk Bisnis (Yubi) Malang.

Keterlibatannya di komunitas tersebut membuat namanya dipertimbangkan di berbagai kalangan pengusaha.

Apalagi, dia menyabet juara dua nasional di ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) dan mendapatkan hadiah Rp 40 juta.

Saat ditanya soal pengalamannya ikut WMM, dia mengungkapkan, semua itu bermula dari dorongan teman-temannya.

Ketika diminta untuk ikut program WMM tingkat nasional, awalnya Rofif tidak begitu berminat. Sebab, baginya, yang terpenting adalah berkarya dan belajar serta meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan.

Berawal dari iseng lantaran diajak bergabung dalam satu tim dengan teman sekomunitasnya, akhirnya dia mencoba untuk mendaftarkan diri menjadi peserta di ajang WMM ini.

Setelah lolos persyaratan administrasi, berbagai prosedur harus dilewatinya. Di antaranya tes wawancara, seleksi tingkat regional Malang, dan menempuh seleksi lebih ketat karena harus bersaing dengan pengusaha berkompeten se-Jawa Timur.

Tak disangka-sangka, Rofif mampu memenangi seleksi tingkat Jatim dan otomatis menjadi perwakilan membawa nama provinsi di tingkat nasional.

Ini menjadi titik balik keseriusannya untuk mengikuti ajang WMM yang digelar di Institut Teknologi Pertanian (IPB) Bogor, 11 Maret 2017 lalu.

Sebelum penganugerahan itu, sekitar satu minggu, Rofif mendapatkan pengarahan dari pihak WMM. Acara yang dinanti-nantikan dalam sejarah hidupnya, dimulai. Berbagai prosedur penilaian ditempuh.

Tak terasa, pengumuman hasil penilaian juri disampaikan. Dalam acara yang disiarkan secara langsung di TV One ini, dia disebut menjadi juara 2 untuk bidang usaha boga kategori mahasiswa program S-1 dan diploma.

Mendengar pengumuman itu, Rofif mengaku gugup dan seolah tidak percaya jika namanya disebut dan berhasil mendapatkan juara kedua.

Berkat usahanya dalam menjuarai ajang tersebut, Rofif berhak mendapatkan hadiah Rp 40.000.000 dan mendapatkan pembinaan usaha.

Ditanya soal kesuksesannya, Rofif menyatakan, dirinya bermodal kesungguhan, taat kepada orang tua, belajar, dan sering membaca buku.

Selain itu, dia berusaha untuk tidak mudah mengeluh dan selalu survive (bertahan hidup) dalam menjalani lika-liku kehidupan.

Kini, selain menjadi pengusaha muda, Rofif kerap diundang untuk menjadi pembicara di berbagai acara. Dia mengaku senang berbagi ilmu.

”Bahkan, meski hanya dikasih air putih tidak apa, yang terpenting bagi saya, siapa yang mau buka usaha ya ayo berbagi pengalaman dan bercerita keluh kesah bersama-sama” tutupnya. (*/c4/lid)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Geger! Mahasiswa Terjun dari Lantai 3 Kampus Perbanas


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
kafe   wirausaha   Mahasiswa  

Terpopuler