Mahasiswa Desak Usut Tuntas Pengibaran Bendera Tiongkok

Jumat, 02 Desember 2016 – 05:00 WIB
Massa BEM Universitas Khairun (Unkhair) Ternate melakukan aksi di depan Kantor Mapolda Malut, Kamis (1/12). Foto: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com - TERNATE – Insiden pengibaran bendera Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Malut, pada Jumat (25/11) lalu masih menjadi sorotan masyarakat.

Kali ini, aksi protes tersebut datang dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate.

BACA JUGA: Presiden Minta Menteri Darmin Segera Selesaikan Masalah UWTO

Massa yang berjumlah sekitar 150 orang tersebut melakukan aksi di depan Kantor Mapolda Malut, Kamis (1/12).

Dalam aksi tersebut, massa yang dipimpin oleh koordinator lapangan Isra Anwar menyatakan, kasus pengibaran bendera RRT di Obi, Halsel harus diusut tuntas oleh kepolisian Polda Malut.

BACA JUGA: 22 Bus Massa dari Banyumas Langsung Menuju Monas

Selain itu, massa aksi juga meminta pertanggungjawaban dari Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba dan Bupati Halsel Muhammad Kasuba yang diduga memberi izin pengibaran bendera tersebut.

“Sakit dan pedih bila kita kembali mengingat perjuangan para pahlawan terdahulu dalam merebut kemerdekaan dan mengusir para penjajah di tanah Indonesia hingga mengorbankan nyawa di medan perang. Saatnya negara sudah harus bersikap tegas terhadap siapa saja yang melanggar kedaulatan NKRI,” teriak Isra dalam orasinya.

BACA JUGA: Hamdalah, Hampir 50 Ribu Keluarga Miskin di Cilacap Terima PKH

Massa yang hadir mengenakan almamater kuning itu juga meminta Kapolda Malut Brigjen (Pol) Tugas Dwi Apriyanto untuk mengusut tuntas oknum pengibaran bendera RRC di Obi.

“Bila tuntutan kami tidak diakomodir maka aksi ini bakal tetap berlanjut,” tegas Isra.

Dalam aksi tersebut, Kapolres Ternate AKBP Kamal Bahtiar menyempatkan bertemu dengan massa aksi.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolres menyatakan kasus pengibaran bendera RRT di Obi, Halsel masih terus diselidiki Polda Malut.

“Polda tetap seriusi kasus ini karena sudah menyangkut dengan kedaulatan NKRI. TNI dan Polri dalam kasus ini juga menyatakan sikap NKRI harga mati. Jadi, sejauh ini sudah ada 14 saksi yang diperiksa Polda,” ujarnya mengakhiri.

Setelah mendapat pernyataan dari Kapolres Ternate, massa kemudian membubarkan diri dari kantor Mapolda Malut dan memulai aksi di depan kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Cabang Ternate. (tr-04/jfr/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesta Rakyat Meriahkan Tabanan, Wagub Lontarkan Pujian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler