jpnn.com, PEKANBARU - Bea Cukai mengajak mahasiswa memahami peran instansi tersebut melalui kunjungan dan sosialisasi.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar berharap melalui kegiatan tersebut besar harapannya kepada generasi muda untuk paham ketentuan kepabeanan dan cukai.
BACA JUGA: Bea Cukai dan BNNP Sulsel Berkolaborasi Gagalkan Penyelundupan Sabu-Sabu Sebanyak Ini
"Kemudian menindaklanjutinya melalui kontribusi aktif dengan memasyarakatkan ketentuan tersebut,” kata Encep dalam keterangannya, Selasa (31/10).
Di Riau, Bea Cukai Pekanbaru bersama Association of International Relations Students Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau menggelar kuliah umum kepabeanan dan cukai, Selasa (24/10).
BACA JUGA: Lindungi Masyarakat, Bea Cukai Tanjung Perak Musnahkan Barang Hasil Penindakan
Dalam kegiatan ini, para mahasiswa dijelaskan terkait tugas dan fungsi Bea Cukai, terutama perannya sebagai trade facilitator (fasilitator perdagangan).
“Tidak kalah penting, mahasiswa harus memahami aturan terkait barang kiriman luar negeri, barang penumpang luar negeri, registrasi IMEI, serta ciri-ciri rokok ilegal,” tegas Encep.
Bea Cukai Teluk Bayur juga berkesempatan mengisi kuliah umum dalam kegiatan Masa Dasar Pembentukan Karakter di Politeknik Pelayaran Sumatera Barat pada Jumat (27/10).
Mengusung tema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Bea Cukai menjelaskan PEN merupakan salah satu langkah pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Beberapa program yang dilakukan, di antaranya kesehatan perlindungan sosial, insentif usaha, dukungan UMKM, pembiayaan korporasi, Pemda, dan sektoral kementerian atau lembaga.
Bea Cukai juga menggelar kegaitan serupa di Pamekasan, Madura.
Salah satunya Bea Cukai menjadi narasumber pada kegiatan Spirit Pemuda dalam Membangun Bangsa yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Madura, Kamis (26/10).
Pada kegiatan yang mengangkat tema enterpreneur tersebut disampaikan misi Bea Cukai dalam memfasilitasi perdagangan dan industrial assistance.
“Bea Cukai Madura memiliki program Klinik Ekspor untuk UMKM," imbuh Encep.
Melalui program tersebut, lanjut dia, Bea Cukai Madura membantu UMKM melalui asistensi agar naik kelas agar siap ekspor.
“Kami juga menjelaskan hal lainnya, seperti pentingnya kemasan produk, dan pemasaran, dokumen perizinan ekspor, hingga business matching untuk memperluas pasar UMKM ke luar negeri,” sebutnya.
Encep berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan mahasiswa di berbagai wilayah terkait kepabeanan dan cukai, dan ikut berperan dalam menyebarkan informasi lebih luas. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi