Mahasiswa ITS Sabet Emas Olimpiade Matematika

Sabtu, 09 Agustus 2014 – 15:12 WIB
Muhammad Yasya. Foto: Ina/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA – Prestasi dunia ditorehkan mahasiswa teknik elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Muhammad Yasya. Dia baru saja meraih medali emas (first prize) dalam ajang International Mathemathics Competition (IMC) 2014 pada 29 Juli hingga 4 Agustus 2014 di Bulgaria.

 

Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Hubungan Alumni ITS Bambang Sampurno memaparkan, Muhammad Yasya merupakan salah seorang di antara tujuh mahasiswa Indonesia yang mengikuti ajang tersebut.

BACA JUGA: Ijazah Belum Keluar, Orang Tua Murid Resah

Selain (first prize), ada Yoshua Yonathan Hamonangan (second prize) dari Jurusan Matematika Universitas Indonesia (UI), Pramudya A. (second prize) dari teknik elektro Universitas Gadjah Mada (UGM), Taufiq A. (third prize) dari matematika UGM, Sofihara Alhazmi (third prize) dari pendidikan matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

BACA JUGA: Siswa Tidak Diwajibkan Beli Buku Paket

Dua mahasiswa peraih penghargaan honorable mention adalah Dian Sitorumi dari Jurusan Matematika Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Muhammad Ardiyansyah dari Jurusan Matematika UGM. ’’Ini adalah prestasi pertama yang ditorehkan Indonesia. Kami sangat bangga,’’ ucap Bambang.

Prestasi tersebut tidak lepas dari persiapan yang matang. Termasuk peran para dosen pembimbing di bidang matematika ITS.

BACA JUGA: 130 Ribu Sekolah Belum Terima Buku Kurikulum Baru

Menurut Bambang, ITS juga akan memberikan reward khusus kepada mahasiswa peraih medali internasional dan diupayakan agar mendapatkan beasiswa untuk studi lanjut.

Bambang berharap prestasi tersebut bisa menjadi motivasi untuk memperluas bidang kompetisi perguruan tinggi di kancah internasional, tidak hanya matematika.

Apalagi, sesuai Permendikbud Nomor 95 Tahun 2013, para pemenang kompetisi internasional juga akan mendapatkan beasiswa S-1 untuk peraih medali perunggu, beasiswa S-1 dan S-2 untuk peraih medali perak, dan beasiswa S-1, S-2 dan S-3 untuk peraih medali emas. Jadi, menurut Bambang, Yasya sangat layak mendapatkan beasiswa itu.

International Mathemathics Competition (IMC) 2014 merupakan penyelenggaraan yang ke-21 dan kali ini adalah partisipasi Indonesia yang ke-3. Setiap kompetisi terdiri atas dua sesi (lima jam setiap sesi).

Bidang yang dikompetisikan adalah aljabar, analisis (real and complex), serta geometri dan kombinatorial dengan pengantar bahasa Inggris. Ajang internasional tahunan tersebut diikuti lebih dari 193 institusi dari 44 negara di seluruh dunia. (ina/c6/nw)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Murid Pakai Buku Fotokopian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler