jpnn.com - MAKASSAR - Setelah berlangsung cukup lama diwacanakan oleh Jokowi-Jk, gagasan tol laut rupanya belum dipahami dengan baik oleh mahasiswa. Dalam rembuk nasional III yang digelar di Grand Clarion Hotel and Convention, tadi pagi, seorang mahasiswa dengan tajam, mengkritisi tol laut.
Dia salah mengartikan, bahwa tol (traffic operational logistic) laut, adalah jalur transportasi massal laut yang intensif.
BACA JUGA: Berantas Mafia Migas, Jokowi Bakal Bekukan Petral
"Saya tidak setuju tol laut. Sebaiknya anggaran tol laut digunakan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Kalau jalan tol di atas laut dibangun, itu akan merusak karang. Bagaimana dengan Amdalnya," kata Mahasiswa ini, seperti dilansir FAJAR (JPNN Grup), Senin (22/9).
Sementara itu, Ketua Lembang 9 Institut, Alwi Hamu, mengungkapkan, traffic operational logistic atau tol laut, sudah mendesak dibangun.
BACA JUGA: Bangun Bandara Werur, Raja Ampat-Sorong Cuma 25 Menit
"Tol laut ini dibutuhkan untuk menekan biaya logistik. Selama ini, harga barang-barang di daerah-daerah Papua, jauh lebih mahal dibandingkan Jawa. Ini karena, kapal-kapal pengangkut barang ke Papua, selalu kosong saat kembali. Akhirnya, pendapaatannya berkurang kalau tidak membebankan cost itu ke pengguna jasa," jelas Alwi Hamu, dalam sambutannya pada rembuk nasional kebangsaan yang digelar di Grand Clarion and Convention, tadi pagi. (sbi)
BACA JUGA: CT Punya Andil Dalam Terwujudnya PP Holding BUMN Perkebunan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhub Setujui Pembangunan Bandara di Tambrauw
Redaktur : Tim Redaksi