jpnn.com, PEKANBARU - Aliansi mahasiswa peduli hukum (Ampuh) Kuansing menduga penyebab gempa tektonik di daerah itu pada Jumat 4 Agustus 2023, akibat ledakan bom pada tambang batu bara PT Manunggal Inti Artamas (MIA).
Koordinator lapangan (Korlap) Ampuh Kuansing Noverman Melayu mengatakan pihaknya mencurigai aktivitas tambang PT MIA di Kabupaten Kuansing menjadi penyebab gempa tektonik beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Wilayah Kuansing Riau Diguncang Gempa, Berpotensi Tsunami?
“Dari beberapa data dan hasil penelusuran kami. Gempa tersebut diduga dari ledakan dinamit PT MIA,” kata Noverman saat dikonfirmasi JPNN.com Selasa (15/8).
Noverman menjelaskan bahwa dugaan tersebut juga berdasarkan pengakuan pihak PT MIA kepada publik beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Kabut Tebal Mengganggu Penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru
"Pihak PT MIA juga sudah mengakui kalau meledakan dinamit di lokasi tambang 70 titik dalam sehari. Mereka juga menyebut membeli bahan peledak dari Mabes Polri, itu harus dipertanggungjawabkan pengakuannya,” ujarnya.
Terkait hal tersebut, Noverman membeberkan rencana melakukan aksi demo. Sebab, akibat gempa yang terjadi ada beberapa rumah warga yang mengalami kerusakan.
BACA JUGA: Diduga Merambah dan Bakar Hutan Lindung TNTN Riau, 2 Pria Ini Ditangkap Polisi
“Cabut izin PT MIA karena diduga telah menyebabkan gempa bumi di Kuansing. Kami juga akan mendesak PT MIA untuk segera memberikan uang ganti rugi kepada para pemilik rumah yang rusak karena terdampak gempa bumi yang diduga disebabkan oleh ledakan dinamit PT MIA,” tuturnya.
Ampuh juga akan meminta Mabes Polri mengklarifikasi pernyataan PT MIA yang mengaku membeli bahan peledak dari Mabes Polri.
"Pasa aksi nanti kami juga akan minta klarifikasi Mabes Polri sesuai isi pernyataan PT MIA mendapatkan dinamit dari Mabes Polri. Serta meminta Kejagung untuk menyelidiki dugaan PT MIA yang beroperasi di luar IUP serta meminta PT MIA segera mengganti kerusakan rumah warga akibat gempa," ujarnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Kuansing AKP Linter Sialoho mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BMKG.
“Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG. Mereka menyebut gempa di Kuansing, murni karena faktor alam. Ada pergeseran lempeng bumi,” ucapnya.
Kemudian, terkait pengakuan PT MIA membeli bahan peledak dari Mabes Polri, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polda Riau untuk menindaklanjuti informasi tersebut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Polda. Nanti bagaimana hasilnya akan disampaikan," ucap Linter.
Sementara itu, Kepala Teknik Tambang PT MIA Aries saat dikonfirmasi JPNN.com sejak Senin (14/8) hingga hari ini belum memberikan jawaban. (mcr36/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Rizki Ganda Marito