Mahasiswa Nyatakan Sikap Jaga Sumsel Tetap Zero Conflict

Minggu, 29 Oktober 2017 – 03:30 WIB
Ribuan mahasiswa dari segenap civitas akademika se-Sumsel, Sabtu (28/10) memadati halaman Griya Agung Palembang. Menhub Budi Karya Sumadi juga turun dan ikut berfoto bersama siswa sekolah dan mahasiswa. FOTO:IRWANSYAH/Sumeks

jpnn.com, PALEMBANG - Ribuan mahasiswa dari segenap civitas akademika se-Sumsel, memadati halaman Griya Agung, Sabtu (28/10) sejak pukul 07.00 WIB.

Usai mengikuti upacara peringatan HUT Sumpah Pemuda yang ke-89, mereka juga mendapat kuliah akbar dari Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi.

BACA JUGA: Pemerintah Harus Siapkan Ruang Kreativitas untuk Pemuda

Begitu pria kelahiran Palembang, 18 Desember 1956 tiba di Griya Agung, terdengar kata-kata, “AKU..KAMU..SATU INDONESIA” yang diteriakan para mahasiswa.

Budi pun langsung membalas dan meneriakkan kata-kata yang sama sambil mengangkat kedua tangannya.

BACA JUGA: Sumpah Pemuda Momen Utamakan Kohesi Sosial untuk Persatuan

Sebagai pembuka kuliah akbar, para perwakilan mahasiswa dari berbagai Civitas Akademika, sama-sama mendeklarasikan atau menyatakan sikap agar Sumsel tidak terjadi komplik SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan).

Pada kuliah akbar bertema “Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme”, alumni SMA Xaverius Palembang (1975), menyebut Indonesia menjadi negara yang kuat karena kebhinekaannya. “Indonesia menjadi pusat dari pembanguan fisik dan non-fisik. Menbangun dari pinggiran, menghubungkan seluruh daerah di Indonesia,”ujarnya.

BACA JUGA: Top! Rayakan Sumpah Pemuda dengan Tari Kolosal di Perbatasan

Selain itu, pria yang menjabat sebagai Menhub RI sejak 27 Juli 2016 lalu, tak segan-segan membanggakan Sumsel. Dia menyebut, Sumsel adalah daerah Zero Conflict. Status Zero Conflict tersebut, katanya, harus terus dijaga. “Tanggung jawab bersama. Termasuk para pahasiswa untuk menjaganya,” tukasnya.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengaku sangat berterima kasih pada seluruh warga Sumsel, yang mampu menjaga status Sumsel sebagai Zero Conflict. “Zero Conflict inilah yang menjadi modal utama bagi Sumsel hingga dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games 2018,” ujar Alex.

Zero Conflict juga, lanjut Alex, menjadi modal utama untuk membangun daerah dengan tujuan akhir kesejahteraan masyarakat Sumsel. Menurutnya, Sumsel dapat menjadi contoh yang masyarakatnya bersatu, toleran, dan saling menghargai antar sesama.

“Kita haturkan hormat juga pada TNI, Polri, dan Institusi lainnya yang menjaga daerah Sumsel tetap kondusif,” tegasnya.

Salah satu mahasiswa dari FKIP Universitas Sriwijaya, Harmi Sandika Pradesma (18) mengatakan, kegiatan ini mempersatuan seluruh Civitas Akademika. “Semangat anti radikalisme yang kuat, memberi kedamaian di Sumsel,” ujarnya. (vis)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peringati Sumpah Pemuda, BUMN Hadir di Kampus ITS


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler