Mahasiswa Papua Bentrok, Satu Tewas

Sabtu, 20 Oktober 2012 – 08:45 WIB
BANDUNG - Asrama mahasiswa Papua Kamasan II di Jalan Cilaki 59 Bandung mencekam, kemarin (19/10) siang. Hal itu terkait peristiwa perkelahian dan penusukan yang mengakibatkan seorang mahasiswa tewas.  

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kejadian bermula dari perkelahian diantara sesama mahasiwa asal Papua di dalam asrama. "Waktu itu salah satu mahasiswa lari keluar asrama dan diikuti dikejar mahasiswa lainnya. Mahasiswa yang dikejar lalu ditusuk di dada," ujarnya di sekitar lokasi

Data diperoleh di lapangan menyebutkan, kejadian bermula sekitar pukul 06.30 WIB ketika SK, 28, sebagai senior asrama datang berkunjung ke asrama. Ketika itu terjadi kesalah pahaman di antara SK dan YB serta ZT, 29, hingga keluar asrama dan terjadi penusukan terhadap korban YB dan ZT sekitar pukul 11.00.

"Korban YB meninggal di Rumah Sakit Boromeus, sedangkan ZT mengalami luka berat," ucap Kabag Ops Polrestabes Bandung, Akbp Dani Kustoni.

Lebih lanjut dijelaskan dia, tersangka SK tak jauh dari lokasi kejadian oleh petugas yang sedang berpatroli. "Saat ini tengah dilakukan pemeriksaan kepada tersangka di Polrestabes Bandung," jelasnya.

Dani masih menyelidiki lebih lanjut atas kasus ini dan masih menyisir lokasi kejadian untuk mencari barang bukti. "Untuk luka masih belum diketahui lebih lanjut karena masih menunggu visum luar dari rumah sakit. Sedangkan untuk autopsi sendiri saat ini masih belum dilakukan karen belum mendapat izin dari pihak keluarga," paparnya.

Pantauan di lokasi kejadian kemarin, sempat beberapa kali mencekam, ketika jenazah korban kembali ke rumah duka menggunakan ambulan. Terlihat emosi dari teman dan keluarga korban ketika melihat jenazah korban. Puluhan orang yang datang bebarengan bersama ambulan kemudian melakukan pengrusakan.

Mereka berteriak-teriak dan memecahkan jendela asrama dengan kayu dan batu. "Tadi memang ada sedikit keributan, itu karena situasi masih emosi karena rekannya meninggal, ya kita juga harus mengerti," kata Dani.

Ia menjelaskan, pihaknya mengerahkan sekitar 100 personil dari Dalmas di sekitar lokasi kejadian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Itu dilakukan hanya untuk antisipasi saja, meskipun keadaan sekarang (kemarin, red) sudah normal," pungkasnya. (bal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raja Ampat Bisa Samai Bali

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler