Pembukaan iven tahunan Raja Ampat ini juga dihadiri anggota DPD RI, Sophia Maipau; Ketua DPRD Raja Ampat, Henry G. Wairara; Wali Kota Sorong, Drs.Ec Lambert Jitmau dan tamu undangan lainnya diantaranya tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh-tokoh adat, aktifis LSM serta elemen masyarakat lainnya.
Festifal Bahari Raja Ampat yang digelar di pantai WTC, sekaligus juga digelar pemeran pembangunan dari masing masing instansi SKPD lingkup Pemkab Raja Ampat. Stand-stand yang ada memamerkan momen kerja melalui dokumentasi foto. Aneka kuliner dan makanan khas Raja Ampat juga turut dipamerkan, serta gratis bagi siapapun yang kepingin mencicipinya. Festival Bahari yang merupakan agenda kerja Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat ini, bertujuan untuk mengangkat nama Raja Ampat ke dunia internasional, agar siapapun tahu Raja Ampat yang sebenarnya.
Sekedar diketahui, Kabupaten Raja Ampat memiliki 610 pulau. Panjang pantai Raja Ampat sepanjang 753 km yang terletak di jantung pusat segitiga karang dunia dan merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya dunia saat ini. Raja Ampat artinya empat raja, sebelumnya bernama Kalana Fat. Nama ini berasal dari Kerajaan Muslim Tidore pada abad 15 yang mengenal kepulauan nusantara dan kepulauan Maluku sebagai pintu masuk menuju pulau Raja-Raja. Empat pulau besar itu adalah Waigeo, Batanta, Salawati dan Misol, kini kepulauan Raja Ampat merupakan daerah administrative provinsi Papua Barat.
Pantauan Radar Sorong (JPNN Group) di lokasi kegiatan tepatnya di pantai WTC, saat Wakil Menteri Pariwisata yang didampingi Gubernur Papua Barat memasuki gapura pantai WTC, keduanya disambut antusias warga dengan tarian adat diiringi music suling tambur. Rombongan Wakil Menteri dan Gubernur serta tamu undangan lainnya selanjutnya diantar dengan iringan tarian adat dan suling tambur menuju panggung kehormatan. Tamu undangan dan masyarakat yang hadir dalam pembukaan Fastival Bahari Raja Ampat ini sangat padat, diperkirakan mencapai 3000-an orang.
Setelah Wakil Menteri Pariwisata dan tamu undangan menempati posisinya masing-masing, artis ibukota asal Sorong, Edo Kondologit tampil membawakan lagu Aku Papua, yang tentu saja menghipnotis tamu undangan dan masyarakat yang hadir memenuhi pantai WTC ini. Artis kawakan ini selanjutnya menyapa Wakil Menteri Pariwisata dan Bupati Raja Ampat, serta mengajaknya bersama-sama menyanyikan lagu Aku Papua. Edo Kondologit betul-betul menggoyang pantai WTC dengan beberapa lagu berirama Wayase, serta mengajak semua pejabat yang hadir dan masyarakat untuk bergoyang bareng.
Festival Bahari Raja Ampat 2012 juga dimeriahkan tari-tarian adat seperti tarian pangkur sagu, dan tarian nelayan yang menceritakan kondisi masyarakat jaman dulu yang makan dari hasil hutan seperti sagu, kasbi (Ubi kayu,red) dan ikan yang merupakan hasil utama Raja Ampat. Juga ditampilkan fragmen pertunjukan yang dimainkan aktifis salah satu LSM lingkungan yang wilayah kerjanya di Raja Ampat.
Fragmen yang dibawakan mengillustrasikan ajakan bagi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di laut, karena sampah-sampah tersebut dapat mematikan sumber biota laut, terutama terumbu karang. Dalam atraksi ini, mereka meminta Wakil Menteri Pariwisata dan Gubernur Papua serta Bupati Raja Ampat untuk memungut sampah yang dibuang di sekitar lokasi kegiatan untuk selanjutnya membuangnya di tempat yang benar, dalam tong sampah yang sudah disediakan panitia.
Detik-detik puncak acara pembukaan Festival Bahari Raja Ampat ini ketika Wakil Menteri Pariwisata, didampingi Gubernur Papua Barat serta Bupati Raja Ampat menaiki tangga keatas panggung, sambil diiringi nyanyian yang dibawakan paduan suara Pemkab Raja Ampat. Ketiganya melangkah menuju 3 tifa (Alat music gendang khas Papua) yang telah disediakan. Selanjutnya, Wakil Menteri Pariwisata, Gubernur Papua Barat dan Bupati Raja Ampat, bersama-sama memukul tifa. Dengan membahananya bunyi alat music khas Papua ini, pertanda bahwa Fesival Bahari Raja Ampat tahun 2012 dibuka secara resmi.
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Dr. Sapta Nirwandar mengatakan, kalau Raja Ampat dikelola dengan baik, pastinya akan sama dengan Bali sebagai ikon pariwisata dunia. “Dan saya sangat optimis akan hal itu, karena nama Raja Ampat sudah mendunia,” kata Wamen Pariwisata RI sembari menceritakan, ada salah satu pengusaha hebat di Jakarta yang mengatakan padanya bahwa sebelum meninggal, ia harus menginjakan kakinya di Raja Ampat seperti yang dilansir Radar Sorong (JPNN Group), Jumat (19/10).
Bukan hanya itu lanjut Wamen, posisi Raja Ampat yang terletak di jantung segitiga karang (Coral Triagle) dunia dan tempat mencari makan semua ikan dunia, yang tentunya keindahan alam bahari dan keanekaragaman hayatinya tak perlu diragukan lagi. “Untuk membangun pariwisata di Raja Ampat, semua elemen harus bergandengan tangan. Saya sangat yakin kalau hal itu terjadi, Raja Ampat akan menjadi ikon pariwisata dunia,” tandasnya.
Usai Wamen membawakan sambutan singkatnya, warga masyarakat dan tamu undangan yang hadir dalam pembukaan Festival Bahari Raja Ampat tahun 2012 ini kembali menikmati hiburan dari artis ibukota asal Sorong, Edo Kondologit. Setelah itu, tamu undangan dan para pejabat dipersilahkan mengunjungi stand-stand pameran yang ada, selanjutnya menikmati tour wisata di pulau-pulau kecil di wilayah Raja Ampat. (iso)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hidung Sriwijaya Cium Tanah
Redaktur : Tim Redaksi