jpnn.com, JAKARTA - Startup perikanan, Aruna menerima kunjungan dari Wageningen University and Research (WUR) Belanda.
Kunjungan ke kantor pusat Aruna ini merupakan bagian dari “PhD Knowledge Exchange Programme” yang diikuti sejumlah mahasiswa PhD WUR di Indonesia.
BACA JUGA: Program DSA Sasar Nelayan Aruna, Ibu-Ibu & Perempuan Pesisir
"Kunjungan ini untuk mengetahui teori dan implementasi keberlanjutan dari berbagai institusi lintas disiplin di Indonesia," kata Head of Corporate Affairs & PPGR Aruna Elkana Lewerisa, dalam keterangannya, Selasa (26/6).
Objek kunjungan WUR ke Indonesia MELmeliputi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan beberapa perusahaan start up, salah satunya adalah Aruna.
BACA JUGA: Aruna Pecahkan Rekor Dunia Kreasi Rajungan Nusantara Terbanyak, Raih MURI
Dalam sesi kunjungan di Aruna, para mahasiswa WUR banyak menggali topik tentang bisnis perikanan di Aruna, serta bagaimana menerapkan perikanan berkelanjutan di Aruna.
Aruna menggarisbawahi bahwa salah satu upaya Aruna untuk turut berkontribusi pada perikanan berkelanjutan adalah melalui kepemilikan dan pengajuan sertifikasi praktik perikanan skala internasional.
BACA JUGA: Cerita Nelayan Pertama Aruna, Ekonomi Terdongkrak, Hasil Tangkapan Diekspor, Bangganya!
"Kami menyambut hangat kunjungan Wageningen University and Research. Sama-sama belajar tentang perikanan," ujar Elkana.
Dia juga turut bangga bahwa potensi perikanan tangkap di Indonesia sangat diakui dunia. Hal ini tentu menjadi potensi besar yang dapat memengaruhi pemasukan negara secara positif.
Dari penelitian mereka, Aruna juga belajar bahwa bukan hanya eksploitasi ikan dan perubahan iklim saja yang memengaruhi populasi ikan, tetapi dinamika lingkungan sosial ekonomi juga turut memengaruhinya.
Dalam riset yang mereka lakukan, terlihat bahwa potensi untuk industri perikanan sangatlah besar. Permintaan konsumsi ikan dunia diprediksikan akan terus meningkat dan kondisi ini tentu berpotensi untuk mengancam populasi ikan dan komoditas perikanan.
Ke depannya, hasil riset dan penelitian mereka dapat membuahkan hasil dan solusi yang berguna bagi sektor perikanan di masa depan, yakni dengan menerapkan pendekatan perikanan berkelanjutan untuk meminimalisasi dampak lingkungan dan memberikan efek positif bagi makhluk hidup di ekosistem kelautan.
Logan Binch, mahasiswa PhD Akuakultur dan Perikanan WUR melihat banyak tantangan pada penerapan konsep keberlanjutan, seperti perubahan iklim, degradasi hutan, dan kerawanan pangan untuk generasi yang akan datang.
Semua tantangan itu makin banyak ditangani melalui SDD (Sustainable Development Diplomacy). Oleh karena itu, sangat penting memahami apa sebenarnya SDD itu dan bagaimana penerapannya.
"Inilah yang sedang kami kerjakan dengan melakukan studi banding lintas negara. Kami ingin membantu menemukan jenis output kebijakan," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad