jpnn.com - TAMBUN SELATAN - Nadil Muhammad Dzakir (20) warga perumahan Bekasi Timur Permai, Blok D 17 Batara Kamajaya No 4 RT 04/12, Setiamekar, Tambun Selatan Bekasi dinyatakan hilang sejak hari Minggu (10/1) lalu. Pemuda yang masih berstatus mahasiswa Universitas Indonesia (UI) jurusan ilmu fisika semester akhir itu meninggalkan rumahnya setelah pamit untuk salat ashar sekitar pukul 15.00 WIB.
Nurbaiti (54) ibunda Nadi Muhammad tak mampu menutupi kesedihannya atas kepergian anak kedua dari tiga bersaudara itu. Sebab Nadil hanya bermodalkan ATM saja saat pamit dengan keluarganya.
BACA JUGA: Ini Solusi dari Ahok untuk Korban Kebakaran di Tambora
"Saya tidak tahu apa yang menjadi masalah dia sampai harus meninggalkan rumah. Anak saya orangnya sangat pendiam," ungkap Nurbaiti Senin (18/1).
Menurut Nurbaiti, sosok putranya itu memang dikenal rajin beribadah dan tidak banyak menghabiskan waktunya untuk main. Melainkan, lebih banyak di rumah. Dia lebih sering menghabiskan waktunya di kamar untuk membaca.
BACA JUGA: WADUH, Rel KA Patah Lagi
"Keluar itu cuma kalau kuliah saja. Dan di rumah pun sudah nggak keluar rumah. Paling kalau adzan dia keluar untuk ke musala. Hari libur pun dia lebih banyak habiskan waktunya di rumah membaca buku-buku ilmu sain dan fisika," kata Nurbaiti.
Sebagai upaya untuk mencari anaknya itu pihaknya sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Tambun, pada Selasa (12/1/2016), dua hari setelah sang anak menghilang sesuai laporan Polisi Nomor: B/05/STPL-2/I/2016/Sek.Tambun.
BACA JUGA: Politikus Gerindra Protes Wacana Melegalkan Balapan Liar
Tidak hanya itu, untuk mencari sang anak sang ayah, Yasin pun sampai tidak bekerja semenjak anaknya itu menghilang hingga kemarin dan baru hari ini bekerja. "Ayahnya waktu Nadil hilang tidak kerja dan atasannya juga yang minta untuk dia tidak perlu kerja dulu untuk mencari Nadil," kata Nurbaiti
Sementara itu pihak kepolisian mengaku kesulitan mengungkap dan menemukan pemuda yang beralamat di Perumahan Bekasi Timur Permai Blok D 17 Batara Kamajaya No 4 RT 04/12, Setiamekar, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi tersebut.
"Sampai saat ini kami masih kesulitan dalam melakukan penyelidikan guna menemukan keberadaan orang hilang tersebut. Pasalnya, tak ada yang dapat dijadikan alat untuk mendeteksi posisinya," kata Kanit Reskrim Polsek Tambun, AKP Eko Rudianto.
Ditanya soal kemungkinan korban menjadi pengikut kelompok Gafatar atau jaringan radikal seperti pengikut teroris yang melakukan aksi bom di Sarinah, diakui Eko, bisanya tidak dapat menduga-duga ataupun berspekulasi untuk menyampaikan kemungkinan itu.
"Kami gak bisa menduga-duga, kalaupun pernyataan itu terucap akan menimbulkan dampak yang membuat orangtuanya tidak terima. Untuk itu, semua motif dari hilangnya mahasiswa UI itu dapat terungkap setelah bisa kami temukan," tutupnya. (dho/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Geregetan Pengin Habisi Orang Ini
Redaktur : Tim Redaksi