Mahasiswi Asal Sumba Ini Ditangkap Polisi, Diduga Lakukan Aborsi

Rabu, 22 Juni 2022 – 00:04 WIB
Mahasiswi berinisial BRB ditangkap polisi diduga melakukan aborsi. Dok Polda NTB.

jpnn.com, MATARAM - Satreskrim Polresta Mataram menangkap seorang mahasiswi berinisial BRB (22) asal Sumba yang diduga melakukan aborsi pada Minggu (19/6).

Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan BRB ditangkap di sebuah kontrakan yang ada di Jalan Pejanggik, Pajang, Kelurahan Pejanggik, Kecamatan Mataram.

BACA JUGA: Pelaku Aborsi 7 Janin di Makassar DIberikan Konseling dan Bantuan Hukum

Dia menuturkan kasus ini terungkap setelah timnya menerima informasi dari RS Kota Mataram terkait adanya seorang perempuan yang datang dengan keluhan sakit di perut.

”Perempuan itu dilakukan penanganan di IGD lalu dialihkan ke ruang persalinan. Dan saat dilakukan penanganan, janin sudah kondisi hampir keluar dari rahim,” kata Kadek dalam siaran persnya, Selasa (21/6).

BACA JUGA: Plastik Hitam di Bak Sampah Ternyata Berisi Janin, Bandara Langsung Gempar

Ketika itu, janin keluar dari rahim korban dalam keadaan meninggal dunia.

Kemudian, BRB mengaku sudah membeli obat yang diduga untuk menggugurkan kandungan pada 18 Juni 2022.

BACA JUGA: Heboh Pelecehan Seksual Oknum Dosen terhadap Mahasiswi, Jubir UNM Bereaksi

“Obat yang dibeli seharga Rp 1.335.000 dibayar melalui jasa kurir,” kata Kadek.

Perwira menengah Polri itu menuturkan pelaku kemudian meminum obat tersebut. Tak berapa lama, dia langsung merasa nyeri di perut dan mengeluarkan bercak darah di rahimnya.

Lalu pada keesokan harinya, pelaku kembali meminum obat tersebut dan setelah itu dia merasakan sakit pada bagian perut serta mengeluarkan darah di bagian alat kelaminnya.

”Terduga sudah tidak bisa menahan sakitnya sehingga menghubungi sepupunya untuk dibawa ke rumah sakit,” kata Kadek.

Sesampainya di rumah sakit, dia sudah melahirkan janin laki-laki dengan kondisi meninggal dunia.

Menurut Kadek, pihaknya sudah memeriksa para saksi, dan melakukan olah TKP di indekos pelaku. Namun, petugas tidak menemukan obat yang diminum pelaku.

“Kami juga sudah memeriksa terduga pacar pelaku, tetapi tidak kooperatif,” kata Kadek.

Kini pihaknya masih menahan dan memeriksa BRB seraya berkoordinasi dengan pihak dokter terkait penyebab kematian janin pelaku. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayat Perempuan di Apartemen Seorang Mahasiswi, Ada yang Kehilangan Anggota Keluarga?


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler