jpnn.com - PERISTIWA ini bisa menjadi peringatan bagi kaum hawa agar berhati-hati saat keluar seorang diri. Terutama saat malam hari. WA, 20, mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Malang, menjadi korban pembiusan dan penculikan.
Berdasar informasi yang dihimpun, mahasiswi cantik ini menjadi korban kejahatan setelah berjanji bertemu teman kuliahnya. WA diajak bertemu di sekitar Jalan Bandung, Kecamatan Lowokwaru, pukul 22.00 pada Rabu (5/8).
BACA JUGA: Ini yang Diingat Sang Paman dari Si Cantik Asisten Bos XL yang Dibunuh Kekasihnya
Mereka membuat janji untuk bertemu lewat pesan singkat atau short message service (SMS). Teman sekampus WA itu menyatakan bakal menjemput dengan mobil bersama seorang teman pria.
Setelah WA menunggu beberapa lama, sang teman tersebut datang dengan naik mobil Daihatsu Gran Max. WA diajak masuk ke mobil. Jadi, ada tiga orang yang berada di mobil. WA lalu diminta duduk di depan atau sebelah pengemudi. Pemuda yang menyopiri mobil itu ternyata juga berstatus mahasiswa di PTN.
BACA JUGA: Ternyata Keluarga Pembunuh Sempat Datangi Ibu Si Cantik Asisten Bos XL
WA pun santai di dalam mobil. Saat itu WA diajak jalan-jalan tanpa dijelaskan tujuannya. Tidak lama kemudian, sang teman perempuan yang duduk di belakang tiba-tiba membekap mulut dan hidung WA dengan menggunakan sapu tangan yang diduga mengandung bahan pembius.
Setelah dibekap, WA langsung lemas dan pingsan. Dia pun tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya ketika tidak sadar diri selama tiga jam.
BACA JUGA: Si Cantik Asisten Bos XL Tiba di Rumah Duka
WA baru siuman pukul 01.00 Kamis (6/8). Begitu tersadar, WA diajak makan di lokasi awal di mana temannya menjemput. Karena dalam kondisi lemas, WA pun dipesankan nasi untuk dibawa ke dalam mobil.
Selesai makan, WA diantarkan pulang ke tempat kosnya di Jalan Gajayana. Mahasiswi asal Kediri tersebut tiba di tempat kos pukul 02.00. Karena mobil tidak bisa masuk, WA diantar dengan berjalan kaki. Sang teman yang tadi membekapnya mengantarkan dia sampai ke kamar.
Selanjutnya, WA yang masih merasa sangat lemas itu beristirahat di kamarnya. Dia baru bangun siang hari. Saat terbangun tersebut, dia merasakan sakit di sekujur tubuh. Selain itu, dia menemukan banyak luka memar di beberapa bagian tubuhnya. Luka tersebut terlihat di kepala, hidung, mulut, pergelangan tangan, dan punggung.
Lantas, WA menelepon saudaranya yang berada di Kota Malang. Oleh saudaranya, WA diantar ke kantor polisi untuk melaporkan peristiwa yang dialaminya. Keduanya mendatangi Polresta Malang pada sore hari.
Saat dikonfirmasi, Kasatreskrim Polresta Malang AKP Adam Purbantoro membenarkan soal adanya laporan kasus penculikan disertai pembiusan dan penyiksaan terhadap seorang mahasiswi. Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan kasus tersebut. ''Kami akan memanggil dua teman korban yang mengajaknya naik mobil saat itu,'' katanya kemarin (7/8).
Adam belum memastikan apakah kasus tersebut juga disertai pencabulan. Dia beralasan polisi belum memanggil saksi-saksi. ''Kami masih akan panggil dua teman korban,'' ujarnya singkat.
Sementara itu, saat koran ini mendatangi WA di tempat kosnya, yang bersangkutan tidak berada di tempat. Tidak diketahui di mana keberadaan korban. Berdasar informasi, dia saat ini dirawat di rumah sakit.
Seorang mahasiswi teman kos korban yang menolak disebutkan namanya menuturkan, WA sempat memasang status sedang dirawat lewat BlackBerry Messenger (BBM). Sayangnya, WA tidak dapat dihubungi. Ponselnya juga tidak aktif saat dikontak.
''Kali terakhir saya lihat dia (WA, Red) memang seperti orang yang sedang sakit. Kedua pergelangan tangannya membiru seperti bekas kena ikat. Hidungnya juga merah banget,'' jelas mahasiswi tersebut kemarin. (zuk/mas/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenal di Facebook, Menikah, Lalu Hantam Wajah Istri Pakai Batu
Redaktur : Tim Redaksi