Mahasiswi Meninggal Saat Ikuti Pengaderan Senat, Pimpinan UMI Makassar Bereaksi Keras

Senin, 25 Juli 2022 – 05:57 WIB
Mahasiswi asal kampus UMI Makassar saat dievakuasi ke ambulans untuk dibawa ke Puskesmas Tinggimoncong. Foto: Dokumentasi Polsek Tinggimoncong

jpnn.com, MAKASSAR - Pimpinan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar langsung bereaksi keras atas meninggalnya seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) saat pengaderan yang dilakukan senat.

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FIK, Multazam menegaskan pihaknya akan melakukan investigasi terkait kematian seorang mahasiswi tersebut.

BACA JUGA: Mahasiswi Makassar Meninggal Dunia Saat Pengaderan di Malino

"Kami melakukan investigasi dulu. Sekarang kami belum melakukan komunikasi dengan para panitia pelaksana," ungkap Multazam, Minggu (24/7).

Pimpinan kampus, kata Multazam, akan memberikan sanksi tegas kepada panitia jika terbukti melakukan pelanggaran.

BACA JUGA: Kecelakaan Kapal Mesin di Teluk Wondama, 1 Tewas 

"Meskipun sudah sesuai SOP, kami akan membekukan kegiatan ini. Kami tak ingin mengambil risiko," tegas Multazam.

Multazam memastikan jika ada oknum mahasiswa yang terbukti melakukan pelanggaran akan diproses secara hukum.

"Akan ada proses hukum terhadap oknum mahasiswa yang terbukti melakukan kesalahan," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa bernama Zhafirah Azis Syah Alam (20) meninggal dunia ketika mengikuti pengaderan.

Zhafirah mengikuti pengaderan yang dilakukan senat Fakultas Ilmu Kesehatan di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Kapolsek Tinggimoncong AKP Jumadi yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

"Iya benar ada mahasiswi yang meninggal dunia saat mengikuti pengaderan di Malino," kata AKP Jumadi, Minggu (24/7).

AKP Jumadi menambahkan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 03.00 WITA.

Mahasiswi itu sempat dilarikan ke Puskesmas Tinggimoncong.

"Korban dibawa ke Puskesmas pada pukul 04.00 WITA. Dalam tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan," terangnya. (mcr29/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : M. Srahlin Rifaid

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler