jpnn.com, JAKABARING - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indoensia (DPD RI) Sultan B Najamudin meminta pemerintah meningkatkan efektivitas sasaran penerima beasiswa kepada masyarakat kelas menengah ke bawah di tengah ancaman sistem pendidikan tinggi nasional yang otonom dan cenderung berorientasi profit.
Hal ini disampaikan Sultan untuk merespons adanya kisah seorang mahasiswi UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) berinisial (R) yang meninggal dunia akibat terdesak oleh nominal Uang Kuliah Tunggal (UKT) kampusnya viral di media sosial Twitter oleh akun @rgantas, yang dibagikan melalui sebuah utas pada Rabu (11/1).
BACA JUGA: Polisi Bali PeriksaTujuh Saksi Terkait Kematian Misterius Mahasiswi Australia
“Kami dan kita semua tentu sangat menyesalkan kejadian pilu ini di tengah meningkatnya alokasi dana abadi beasiswa yang diberikan oleh pemerintah kepada generasi muda Indonesia melalui beberapa program beasiswa,” ujar Sultan, Sabtu (14/1/2023).
Menurut Sultan, perlu mengkaji kembali sistem distribusi beasiswa tersebut termasuk sistem pendidikan tinggi yang dinilai berkontribusi terhadap meningkatnya beban pembiayaan pendidikan tinggi saat ini.
BACA JUGA: Kemenpora Dukung UNY Wujudkan Generasi Muda Indonesia Hidup Sehat dan Bugar
Sultan menilai sistem distribusi beasiswa pemerintah saat ini sering kali tidak menjangkau kebutuhan pendidikan anak-anak yang bermukim di desa terpencil.
Akibatnya, sering kali kita mendapati banyak anak daerah dan desa yang melanjutkan pendidikan tingginya hanya dengan bermodalkan keberanian dan hasil kerja kerasnya sendiri.
BACA JUGA: Rektor Universitas Terbuka Menegaskan Tak Ada Kenaikan UKT, Sebut 3 Mandat
Sultan berharap pengalaman kematian mahasiswa UNY ini menjadi tragedi terakhir yang patut diperhatikan secara serius oleh pemerintah.
Oleh karena itu, menurut Sultan, berbagai jenis beasiswa baik LPDP maupun Bidik misi harus disalurkan secara berkeadilan sesuai dengan kebutuhan khususnya mereka anak petani dari desa yang memiliki keinginan kuat untuk menuntut ilmu dan mengubah nasib keluarganya.
Mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu secara khusus meminta kepada pemerintah untuk memberikan santunan dan beasiswa penuh kepada adik dari korban R.
Pasalnya, menurut keterangan yang kita ketahui melalui unggahan rekan kuliahnya pada akun @rgantas bahwa R pernah bilang, bila akhirnya dia tidak bisa melanjutkan kuliahnya.
Almarhumah ingin kerja agar dapat menguliahkan adiknya. Dia (Almarhumah) ingin mewujudkan mimpi adiknya.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari