Mahathir Sindir Penerapan Total Lockdown di Malaysia, Begini Kalimatnya

Rabu, 02 Juni 2021 – 18:46 WIB
Mahathir Mohamad. Foto: Reuters

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad menilai negaranya belum melakukan "total lockdown". Pasalnya, dia masih menjumpai banyak orang bekerja dan mobil lalu lalang di jalan.

"Saya ucapkan selamat kepada pemerintah karena mengadakan pembatasan total namun sepertinya tidak total karena banyak orang yang bisa keluar bekerja dan di jalan-jalan juga kadang kita jumpa banyak mobil yang lalu lalang di jalan-jalan," katanya melalui channel YouTube di Kuala Lumpur, Rabu (2/6).

BACA JUGA: Lewat Puisi, Mahathir Mohamad Umumkan Nama Partai Barunya

Artinya, ujar Mahathir, pemerintah Malaysia telah memberikan pengecualian pada orang tertentu, sehingga tidak jadi total.

"Saya sendiri menerima 'total lockdown'. Saya tidak pergi bekerja. Saya duduk di rumah. Jemu duduk di rumah tetapi apa boleh buat karena kita akan patuh pada pembatasan total," katanya.

BACA JUGA: Terbukti, Mahathir Mohamad Tidak Rela Anwar Ibrahim Memimpin Malaysia

Tetapi pendiri Partai Pejuang tersebut mendapati pemerintah mengumumkan total lockdown semestinya mengumumkan "partial lockdown" atau pembatasan sebagian.

"Kalau mengumumkan pembatasan total baru benar pada dua Minggu awal pandemik COVID-19 dimana saat itu tidak ada mobil dan lalu lalang orang-orang di jalan," katanya.

BACA JUGA: COVID-19 Menggila Gegara Pilkada, Mahathir Mohammad Kecam Keserakahan Pemerintah Malaysia

Ia berharap usaha tersebut dilaksanakan dengan menggunakan semua vaksin.

"Saya mendengar vaksin sputnik Rusia belum juga disetujui. Saya berpendapat sepanjang vaksin tersebut baik digunakan di negara lain tidak perlu bersusah-susah diuji. Kalau vaksin tersebut digunakan di negara maju seperti Inggris atau Amerika digunakan saja. Inggris belum sampai 80 persen vaksinasinya tetapi sudah ada dampak," katanya.

Mahathir meminta ada upaya bersama gigih untuk menyuntikkan vaksin dan jangan menunggu sampai orang datang ke tempat vaksinasi.

"Kita pergi ke mereka bisa menyewa bus atau mobil. Tidak perlu terlalu banyak uang, kita memiliki ribuan dokter, satu dokter di satu tempat cukup untuk melakukan vaksinasi," katanya.

Mahathir bercerita ia memiliki daerah pemilihan di Pulau Tuba yang di dalamnya terdapat orang tua yang mengaku berusia 130 tahun walaupun masih perlu di-cek.

"Kita bisa pergi ke tempat tersebut dengan menaiki boat atau perahu kemudian mendirikan pusat vaksinasi untuk melakukan vaksinasi orang-orang di sana," katanya.

Pada hari kedua pembatasan penuh di Kuala Lumpur sejumlah pertokoan non utama seperti toko mainan di Jalan Raja Laut nampak tutup dan hanya kedai makanan, apotik dan toko swalayan yang buka. (ant/dil/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler