Mahathir Tuding Tiongkok Lindungi Buronan Korupsi

Jumat, 28 September 2018 – 07:06 WIB
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamaddi Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6). Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com, NEW YORK - PM Malaysia Mahathir Mohamad yakin Low Taek Jho alias Jho Low ada di Tiongkok. Seiring bergulirnya investigasi skandal megakorupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB), Malaysia membutuhkan kehadiran pebisnis berkacamata itu.

Sayang, Beijing dan Kuala Lumpur tak punya kesepakatan ekstradisi. "Terlalu berisiko jika kami mengatakan bahwa Tiongkok menyembunyikannya," kata Mahathir tentang Jho Low, Rabu (26/9).

BACA JUGA: Harta Karun Bernama Haidilao

Di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), dia menyatakan bahwa Malaysia sedang mencari cara untuk memulangkan Jho Low. Mahathir menjajaki cara-cara informal karena Beijing tidak mungkin mengekstradisi lajang 30 tahun tersebut.

Sejumlah jurnalis sempat menanyakan kepada Mahathir terkait dugaan bahwa Jho Low sebenarnya adalah agen intelijen Tiongkok. Tapi, pemimpin berusia 93 tahun itu langsung menyanggah dugaan itu. "(Bagi Tiongkok) mungkin dia semacam bargain chip," ujarnya.

BACA JUGA: Nyonya Najib Terancam Dijerat 20 Dakwaan

Rumor yang beredar menyebut Jho Low berperan sebagai pelobi untuk memuluskan kerja sama bisnis Tiongkok dan Malaysia.

Karena Jho Low punya nilai tawar, Tiongkok memilih membiarkannya berkeliaran di sana. Padahal, jika mau, Beijing bisa mendepak mantan kekasih Miranda Kerr itu kapan saja.

BACA JUGA: Caci Maki di Forum Tertinggi

Tapi, Beijing pasti punya alasan kuat tidak mendeportasi Jho Low sampai sekarang. Beijing juga tidak pernah menyanggah atau membenarkan keberadaan Jho Low di wilayahnya.

Banyak pihak khawatir wawancara Mahathir itu bakal memengaruhi hubungan Malaysia-Tiongkok. Namun, pengamat politik membantahnya.

Analis politik Asia Institute pada University of Tasmania James Chin menegaskan, problem utama Tiongkok-Malaysia adalah pembatalan proyek jalur kereta cepat dan sengketa Laut China Selatan. Sedangkan, kasus Jho Low masuk ranah kriminal.

"Dengan memublikasikan poinnya, Mahathir telah membuat Tiongkok tidak bisa lagi memanfaatkan Jho Low di masa depan," tegasnya kepada South China Morning Post. (sha/c10/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dubes Tiongkok Kunjungi Prabowo di Hambalang, Ada Apa?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler