jpnn.com - CIREBON - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Moh Mahfud MD, menghadiri acara tahlilan tujuh hari wafatnya pengasuh Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Ja'far Aqiel Siradj. Almarhum merupakan merupakan kakak kandung dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqiel Siradj, Kamis (10/4) malam.
Sesampainya di rumah duka, Mahfud disambut adik almarhum, Kiai Mustofa Aqiel Siradj dan Ketum PBNU Said Aqiel Siradj yang juga hadir dalam acara tersebut. Setelah berbincang santai sekitar 10 menit, Mahfud diajak ke dalam ruang khusus oleh Kiai Said Aqiel Siradj dan melakukan pertemuan tertutup.
BACA JUGA: Inilah Skenario Koalisi Capres 2014
Pertemuan berlangsung sekitar 20 menit sebelum acara tahlil di komplek Ponpes Kempek di mulai. "Bicara seputar dinamika politik pasca pemilu legislatif, ya ada beberapa saran juga yang disampaikan oleh Kiai Said," ungkap Mahfud dalam pesan elektronik yang diterima, Jumat (11/4).
Setelah menggelar pertemuan, keduanya bersama para kiai yang juga mengikuti tahlil bersama.
BACA JUGA: Target Meleset, Akbar Minta DPP Golkar Beri Penjelasan
"Pak Mahfud ini orang NU, Calon Presiden kita," ujar kiai Said, memulai sambutannya, usai pembacaan tahlil yang dihadri lebih dari 2000 santri dan warga setempat.
Sementara Mahfud yang juga diberi kesempatan memberikan sambutan dalam acara tersebut tak sedikitpun menyinggung soal politik, termasuk terkait pencapresan mantan Menteri Pertahanan era Presiden KH Abdurrahman Wahid itu. Ia lebih banyak bercerita seputar kenangannya bersama almarhum Kiai Ja'far semasa hidup.
BACA JUGA: Anas Minta KPK Periksa Ibas
Namun, setelah acara tahlil ditutup dengan doa, tiba-tiba ada seorang Kyai menyambar microphone dan berpidato. "Mohon maaf, kalau dilihat dari kualitas Pak Mahfud tidak cocok menjadi wakil (cawapres)," ujar kiai yang diketahui bernama Hasyim Asy'ari itu memulai pidatonya. Menurut dia, Mahfud seharusnya menjadi calon presiden.
Pengurus MUI Cirebon ini pun meminta Mahfud sebaiknya memelopori pembentukan parpol Islam (poros tengah). Sebab jika berkoalisi dengan partai yang lebih besar, kecil kemungkinan Mahfud menjadi capres.
"Pemilu tahun 2014 ini adalah momentum yang tepat untuk menguatkan politik Islam dan kepemimpinan negara di Indonesia. Cirebon akan bersatu dan menyatukan umat se Indonesia untuk memilih Pak Mahfud," tegasnya.
Mendengar penyataan Kiai Hasyim yang diamini para jamaah tahlil, Mahfud enggan merespon. "Saya tak mau memolitisir acara ini, keadaan sedang berduka. Kedatangan saya murni untuk takziyah dan tahlilan untuk almarhum," singkat Kandidat Capres PKB itu. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Sebut NasDem Cocok Koalisi dengan PDIP
Redaktur : Tim Redaksi