jpnn.com, JAKARTA - Cawapres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Mahfud Md mendatangi Kampung Marunda Kepu di Jakarta Utara, Rabu (20/12/2023).
Di perkampungan nelayan itu, Mahfud berdialog dengan warga yang mayoritas nelayan, membakar ikan, dan makan bersama.
BACA JUGA: Persiapan Ikut Debat Cawapres, Mahfud Sudah Biasa Menghadapi Uji Gagasan di DPR
Kunjungan Mahfud di lokasi minim fasilitas layak itu mendapat sambutan meriah dari warga setempat.
Saat menuju lokasi pertemuan, mahaguru ilmu hukum itu dibawa menaiki perahu nelayan.
BACA JUGA: Siapa yang Unggul Debat Mahfud vs Gibran? Begini Menurut Rocky Gerung
Tiba di lokasi pertemuan, Mahfud langsung menghampiri gerai yang menyediakan makanan dan minuman berbahan bakau. Tanpa canggung, Mahfud langsung mencicipi makanan dan minuman itu.
Setelah itu, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut membakar ikan kuwe. Berbaju batik, Mahfud tampak mengipasi bara sembari sesekali membumbui ikan yang dibakar.
BACA JUGA: Hati-hati! Ganjar-Mahfud Bakal Menjadi Peluru Tak Terkendali Melibas Pelaku Korupsi
Selanjutnya, Mahfud makan ikan bakar, menyantap kerang, tongkol, dan sayur kankung bersama warga.
Tidak sekadar datang untuk beramah-tamah, cawapres pendamping Ganjar Pranowo itu juga melihat-lihat fasilitas untuk warga di Maunda Kepu.
Mahfud menyoroti fasilitas umum yang masih minim. Misalnya, warga kesulitan memperoleh air bersih, bahkan masih ada dermaga bambu.
"Sebuah tempat yang mungkin kurang mendapatkan perhatian. Saya melihat airnya keruh agak kotor dan kemudian nelayan bikin dermaga sendiri dari bambu dan sebagainya, padahal itu salah satu sumber kehidupan mereka," ujarnya.
Menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan itu menegaskan kesejahteraan para nelayan harus mendapat perhatian, khususnya pemerintah
Menurut Mahfud, para nelayan juga butuh jaminan kesejahteraan.
“Tidak setiap hari mereka melaut. Laut ada musimnya," kata tokoh nasional asal Madura, Jawa Timur, itu di depan masyarakat Marunda Kepu.
Lebih lanjut Mahfud mengatakan Indonesia memiliki kekayaan luar biasa. Namun, limpahan kekayaan itu tidak diimbangi keseriusan dalam mengelolanya.
"Di Natuna, di Laut China Selatan, misalnya, itu banyak sekali kapal-kapal asing masuk dan kita belum cukup punya kemampuan untuk mengamankannya," tuturnya.(Antara/jpnn.com)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud MD Dijamu PM Malaysia, Makan Siang Bareng, Jumatan Bersama, lalu Bicara 4 Mata
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi