jpnn.com - JAKARTA - Munas Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) segera digelar. Salah satu agendanya adalah memilih Ketua IKA UII. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menjadi calon kuat untuk bisa memimpin kembali.
“Dukungan terhadap Mahfud MD untuk menjabat kembali sebagai Ketua IKA UII tak terbendung. Lebih dari 50 persen dewan pengurus wilayah telah menyatakan dukungannya,” kata Ketua Panitia Munas IKA UII Hermansyah Dulaimi, Selasa (2/12).
BACA JUGA: Ingatkan Dirut Pertamina Rentan jadi Boneka Mafia Migas
Dia menjelaskan, dari 24 DPW sebanyak lebih dari 10 DPW yang terang-terangan menyatakan dukungan kepada Mahfud.
Menurut Hermansyah, sosok mantan Mahfud dinilai paling mampu membawa IKA UII menjadi salah satu organisasi yang diperhitungkan di tanah air. “Buktinya, semakin banyak alumni UII yang menduduki posisi penting di negeri ini,” ujarnya.
BACA JUGA: Peserta Munas Bali Dipersilakan Hadir di Munas Januari
Tidak kurang sebanyak tujuh orang IKA UII menduduki posisi penting dalam penegakan hukum di Indonesia. Di antaranya seperti Wakil Ketua KPK Busryo Muqodas, Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai, Ketua KY Suparman Marzuki, Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejaksaan Agung Bambang Waluyo dan masih banyak lagi.
Bahkan, banyak yang menjadi Hakim Agung di MA. Di antaranya, Artijo Alkostar, Suhadi, Drajad Dimyati, Sri Murwahyuni, Hamdi, HM Syarifuddin,Salman Luthan.
BACA JUGA: Kemenlu Utus Tim Selamatkan 35 WNI di Rusia
Rencananya, Munas akan digelar di Bandar Lampung 5-7 Desember 2014 dengan agenda pemilihan Ketua Umum. Tema yang diambil dalam Munas ini adalah Merkokoh Tali Silaturahiem, Meningkatkan Profesionalisme dan Peranan Alumni untuk Kemajuan Umat, Bangsa dan Negara.
Sementara itu, Seketaris Panitia Munas Shalih Mangara Sitompul mengatakan, beratnya tantangan hukum dan politik yang dihadapi Indonesia menjelang masyarakat ekonomi ASEAN, maka dibutuhkan sosok pemimpin IKA UII yang mampu menjawab semua itu.
“Kita melihat sosok Mahfud MD bisa menjalankan amanah untuk membawa IKA UII menjadi lebih baik guna menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN,” tegas Shalih. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gencar Bicara BPJS, Jangan Lupakan TKI
Redaktur : Tim Redaksi