Mahfud MD Diserang Hoaks, dari Soal Ujang Iskandar sampai Keturunan Aryo Omongkoro

Selasa, 21 Mei 2019 – 12:30 WIB
Mahfud MD. Foto: M. Fathra Nazrul Islam

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai kepentingan bangsa dan negara jauh lebih penting ketimbang merespons berbagai hoaks tentang dirinya belakangan ini.

"Hoaks-hoaks tentang saya itu tidak penting dan bisa diurus nanti saja. Yang jauh lebih penting adalah menyelamatkan negara dari segala dampak konflik yang mengiringi pemilu 2019 yang panas ini," kata Mahfud dalam keterangan tertulis, Senin (20/5).

BACA JUGA: Begini Cara Addie MS Ucapkan Selamat untuk Jokowi

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini mengatakan, baru-baru ini tersebar hoaks bahwa saat dia memimpin MK memutuskan untuk memenangkan pasangan calon Sugianto Sabran yang telah melakukan kecurangan di Pilkada Kotawaringin Barat 2010 silam.

"Itu hoaks besar, terbalik total. Sebab nyatanya MK saat itu justru memenangkan Ujang Iskandar. Sekarang Pak Sugianto maupun Pak Ujang masih hidup. Coba tanya kepada mereka mengenai posisi kasusnya," ungkap Mahfud.

BACA JUGA: Semoga Prabowo - Sandi Tidak Larut Dalam Kesedihan Mendalam

Anggota DPR-RI 2004-2008 ini menjelaskan bahwa saat ini Sugianto Sabran menjadi Gubernur Kalteng setelah menang mutlak melawan Ujang Iskandar pada Pilkada Serentak tahun 2016.

(Baca Juga: Mahfud Bantah Masuk Tim Hukum Menkopolhukam)

BACA JUGA: Jokowi - Amin Sudah Menang, Quick Count LSI Denny JA Paling Presisi

Hoaks lainnya yang juga menerpa Mahfud adalah dia disebut adalah keturunan Aryo Omongkoro dari Bangkalan yang kemudian menjadi tentara KNIL Belanda pada awal 1900-an kemudian tewas dalam perang Aceh melawan Belanda.

Menurut Mahfud, hoaks itu tidak benar sama sekali. Bahkan di daerah kelahirannnya, Madura nama Aryo Omongkoro justru tidak dikenal sama sekali. "Lagi pula, kalau benar orang itu ada, jelas tak ada hubungan dengan saya," tegasnya.

Aryo Omongkoro yang katanya priyayi dari Bangkalan yang bekerja kepada pemerintah penjajahan Belanda, sedangkan Mahfud justru lahir di Sampang.

"Kalau mau dikait-kaitkan justru lebih dekat dengan pahlawan nasional Pangeran Trunojoyo. Namun, saya juga bukan keturunan Trunojoyo, ya," tutur Mahfud.

Lebih lanjut Mahfud MD menuturkan bahwa leluhurnya dari garis ayah adalah petani dan bukan termasuk keturunan bangsawan. Sedangkan dari garis sang ibu adalah Buju' Rabah yang punya kaitan silsilah dengan Kyai As'ad Syamsul Arifin di Situbondo.

"Saya tak pernah membawa-bawa silsilah, tapi putera Kiai As'ad yakni Kiai Fawaid yang menyampaikan soal kaitan Buju' Rabah itu dengan saya. Lalu dari mana kaitan saya dengan Aryo itu?" ujar Mahfud.

Mahfud menyatakan bahwa mereka yang mengkaitkannya dengan Aryo Omongkoro adalah orang geblek, yang katanya adalah seorang pribumi yang menjadi pegawai Belanda dan berstatus sebagai priyayi dari Bangkalan. Kendati bersikap diam pada saat ini, Mahfud menyatakan bahwa dia telah mengetahui siapa penyebar hoaks tersebut.

Mahfud kemudian menyebutkan pihak yang menyebarkan hoaks adalah salah satunya bernama Zain yang asal serta alamatnya yang ada di lebih dari satu kota sudah di tangan polisi, termasuk foto mobil dan rumahnya.

"Saya tahu semua muasal pembuat dan penyebar hoaks itu, tapi saya biarkan dulu, yang penting sudah di tangan polisi lengkap dengan screenshot dan narasinya," pungkasnya. (*adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BJ Habibie: Hindari Tindakan yang Bisa Mempertajam Polarisasi dan Perpecahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler