jpnn.com, PONTIANAK - Menko Polhukam Mahfud MD cerita tentang kisah menyiapkan baju, saat menjadi pembicara dalam Dialog Kebangsaan yang digelar Korps Alumni HMI di Pontianak, Sabtu (26/10) malam.
Mahfud MD mengawali cerita dari kisah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mantan Ketua MK itu mengatakan, Indonesia adalah negara yang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, bukan karena diberi.
BACA JUGA: Ada 2 Tokoh Ini, Siapa Berani Ganggu Pemerintahan Jokowi?
"Memang Indonesia sempat diberi janji oleh Jepang, bahkan Bung Karno dan Bung Hatta sudah dijanjikan tanggalnya 22 Agustus 1945 di Tokyo, Jepang," ujar Mahfud MD.
Pria kelahiran Sampang 1957 itu mengatakan, Soekarno dan Hatta bahkan sudah diminta untuk menyiapkan baju yang bakal digunakan saat pemberian kemerdekaan tersebut di Tokyo.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Sebut 3 Nama Kader Pemuda Pancasila
"Sama seperti saya, siap-siap baju," kata Mahfud yang disambut tawa ratusan peserta dialog.
Memang, menjelang pengumuman pasangan cawapres bagi Joko Widodo pada Pilpres 2019, saat itu Mahfud MD yang mengenakan baju putih, sudah di lokasi pengumuman. Meski akhirnya pilihan pendamping Jokowi jatuh kepada KH Ma'ruf Amin.
BACA JUGA: Prabowo Masuk Kabinet, Kekuatan Politik Identitas Kehilangan Figur
Mahfud MD mengatakan, sejarah mencatat bahwa Indonesia akhirnya menyatakan diri merdeka setelah upaya keras para pemuda yang berhasil meyakinkan Bung Karno dan Bung Hatta agar secepatnya memproklamirkan hal tersebut.
Pada kesempatan itu, Mahfud juga mengajak bangsa Indonesia untuk selalu melihat sisi positif atas kondisi bangsa.
Ia mencontohkan jumlah penduduk miskin di Indonesia yang jumlahnya 25,1 juta atau sekitar 9 persen dari total penduduk secara keseluruhan.
"Kalau kita tidak merdeka, jumlah penduduk miskin di Indonesia ada 99 persen. Karena kita merdeka, penduduk miskin Indonesia semakin sedikit," kata dia.
Begitu pun jika ada yang menilai sekarang banyak yang korupsi. "Oke, itu kita maklumi, tapi sekarang kita punya hakim, jaksa, polisi, ada KPK, yang bisa menangkap mereka, ini karena kita merdeka. Jadi, jangan marah-marah terus," kata mantan Ketua MK itu. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo