JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD siap meramaikan bursa pemilihan presiden di 2014 mendatang. Hal itu dikatakan Mahfud saat mengelar perpisahan dengan awak media yang bertugas di Gedung MK, Jakarta.
Terlebih, Mahfud menilai dukungan yang banyak mengalir untuknya, merupakan dukungan dari rakyat secara tulus dan tanpa rekayasa.
"Bila ada dukungan dari masyarakat, dan kalau Tuhan memberikan itu (jalan menuju capres- red), Insya Allah pasti jadi," ujar Mahfud di rumah dinasnya kompleks Widya Chandra III nomer 7, Jakarta Selatan, Selasa (2/4).
Selama menjabat sebagai Ketua MK, dia mengaku sengaja mengerem berbicara soal pencapresan. Hal itu dilakukannya agar tidak melanggar kode etik.
Namun, kata Mahfud dirinya beberapa kali disadarkan oleh orang-orang di sekelilingnya, bahwa dirinya mampu mengemban tugas sebagai presiden.
"Saya dulu selalu bilang, saya ini enggak punya potongan dan jahitan jadi presiden. Karena pada waktu itu saya sadar jadi presiden tidak gampang dan harus punya modal besar," jelasnya.
"Tapi malah banyak yang bilang, "Pak Mahfud itu sudah potongan jadi presiden. Ibarat sebuah amplop yang sudah ada isi dan suratnya. Nah sekarang tinggal cari perangkonya saja"," tutur Mahfud menirukan seseorang yang pernah memberi dukungan padanya.
Mahfud mengaku banyak mendapat dorongan agar dirinya maju jadi capres. "Ada lagi yang bilang, "loh kalau dipercaya masyarakat ya kenapa tidak?". Dan masih banyak lagi yang meyakinkan saya. Mereka bilang, saya pokoknya sudah tidak boleh lagi bilang tidak siap dan tidak pantas (untuk jadi presiden-red)," imbuhnya.
Sementara itu, terkait dengan kendaraan politik yang akan dia gunakan, mantan anggota DPR ini belum mau mengumbar secara detail.
"Untuk kepastian, langkah dan jaringan politik itu nanti. Saya tidak bisa menyatakannya sekarang. Itu masih terlalu jauh," tutupnya. (chi/jpnn)
Terlebih, Mahfud menilai dukungan yang banyak mengalir untuknya, merupakan dukungan dari rakyat secara tulus dan tanpa rekayasa.
"Bila ada dukungan dari masyarakat, dan kalau Tuhan memberikan itu (jalan menuju capres- red), Insya Allah pasti jadi," ujar Mahfud di rumah dinasnya kompleks Widya Chandra III nomer 7, Jakarta Selatan, Selasa (2/4).
Selama menjabat sebagai Ketua MK, dia mengaku sengaja mengerem berbicara soal pencapresan. Hal itu dilakukannya agar tidak melanggar kode etik.
Namun, kata Mahfud dirinya beberapa kali disadarkan oleh orang-orang di sekelilingnya, bahwa dirinya mampu mengemban tugas sebagai presiden.
"Saya dulu selalu bilang, saya ini enggak punya potongan dan jahitan jadi presiden. Karena pada waktu itu saya sadar jadi presiden tidak gampang dan harus punya modal besar," jelasnya.
"Tapi malah banyak yang bilang, "Pak Mahfud itu sudah potongan jadi presiden. Ibarat sebuah amplop yang sudah ada isi dan suratnya. Nah sekarang tinggal cari perangkonya saja"," tutur Mahfud menirukan seseorang yang pernah memberi dukungan padanya.
Mahfud mengaku banyak mendapat dorongan agar dirinya maju jadi capres. "Ada lagi yang bilang, "loh kalau dipercaya masyarakat ya kenapa tidak?". Dan masih banyak lagi yang meyakinkan saya. Mereka bilang, saya pokoknya sudah tidak boleh lagi bilang tidak siap dan tidak pantas (untuk jadi presiden-red)," imbuhnya.
Sementara itu, terkait dengan kendaraan politik yang akan dia gunakan, mantan anggota DPR ini belum mau mengumbar secara detail.
"Untuk kepastian, langkah dan jaringan politik itu nanti. Saya tidak bisa menyatakannya sekarang. Itu masih terlalu jauh," tutupnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pramono: Peraturan Peliputan di DPR Bukan untuk Persulit Wartawan
Redaktur : Tim Redaksi