jpnn.com - CILEGON - Bangsa Indonesia sejak jaman penjajahan merebut kemerdekaan ternyata sampai saat ini masih saja bergelut dalam peperangan. Namun, peperangannya berbeda bentuk dan teknis. Kalau dulu, jaman penjajahan, para pejuang dulu berperang secara fisik dengan menggunaka senjata dan lawannya jelas yakni penjajah Belanda dan Jepang.
Kalau jaman sekarang, peperangan terus berlanjut tapi bangsa ini tidak tahu siapa yang menjadi musuh, semuanya samar-samar apakah musuh apakah teman. Itulah yang namanya perang asimeteris atau perang tak berbentuk, perang ideology. Orang asing tidak ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar. Sebab, mereka sangat memahami, bangsa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi sebuah bangsa yang besar dan maju.
BACA JUGA: Surfenov-Parindungan Medan di PTUN, KPU Disarankan Kasasi
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua MPR RI Mahyudin, dalam gelar acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, kerjasama MPR RI dan BEM Nusantara, di Aula Gedung Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon, Banten, Kamis (25/2).
“Mengapa orang asing begitu khawatir dengan Indonesia, sebab Indonesia sangat kaya semuanya ada antara lain, jumlah penduduk yang besar 200 juta jiwa lebih, punya sumber daya alam yang sangat berlimpah dan alam yang baik, kita kaya tapi aneh mengapa kita selalu bergantung pada impor bahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar, itu masalahnya. Maka mereka melancakan perang ideology dan perang ekonomi, kalau kita tidak mampu atasi, kita akan selalu dibawah negara-negara lain,” katanya.
BACA JUGA: Kalah di PTUN, KPU Belum Tentukan Sikap
Pimpinan MPR RI, lanjut Mahyudin, sangat memperhatikan hal tersebut. Penting sekali melakukan pendalaman cinta kepada tanah air agar generasi muda itu berpikir bagaimana membangun bangsanya ini menjadi lebih baik.
“Untuk itu mahasiswa haru betul-betul memperhatikan itu. Jangan hanya teriak-teriak mengeluarkan kritik keras kepada pejabat, tetapi ketika menjadi pejabat melakukan korupsi juga. Generasi muda hanya harus menolak semua bentuk penyimpangan tapi harus juga melakukan penyadaran minimal dari diri sendiri jika menjadi pejabat harus jujur dan amanah, sebab tantangan bangsa ini sangat sekali ,” tandasnya. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Kalau Yusril Duet Sama Boy..Bagaimana, Ada Lawan?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surfenov-Parlindungan Menang di PTUN, Apakah KPU Kasasi?
Redaktur : Tim Redaksi