jpnn.com - NUSA DUA – Calon ketua umum partai Golkar, Mahyudin meminta peserta Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dan tidak terprovokasi dengan dikotomi voting tertutup atau terbuka.
“Jangan sampai terprovokasi dengan wacana voting tertutup atau terbuka. Sebab yang diributkan itu belum tentu ada. Apalagi, menuding Pak Setya Novanto sebagai pihak pengusung opsi voting terbuka,” kata Mahyudin di lokasi Munaslub Golkar di Nusa Dua, Badung - Bali, Minggu (15/5).
BACA JUGA: CATAT! KPI Harus Ungkap Hasil Evaluasi ke Publik
Ribut soal voting ini lanjut Wakil Ketua MPR ini, sebetulnya dipicu oleh sensitifitas para calon ketua umum saja. "Karena memang semuanya lagi sensitif, takut kecolongan. Baru isu sudah ada reaksi. Mestinya ada isu pihak penyelenggara membetulkan isu,” tegas dia.
Kalau dari Setya Novanto sendiri ujar anggota DPR dari daerah pemilihan Kalimantan Timur ini, sudah menyatakan terbuka atau tertutup terserah saja. "Kalau Pak Novanto bilang dia terbuka tertutup siap-siap saja," ujar Mahyudin, mengutip penjelasan Novanto.
BACA JUGA: Soal Lion Air, YLKI: Ini Tindakan Tidak Etis!
Mahyudin mengaku tidak tahu pihak mana yang memulai gaduh soal sistem pemungutan suara di munaslub.
“Saya tidak tahu, siapa yang ngajak ribut soal ini, hingga mengkristal. Mungkin teman-teman ingin keterbukaan dari timnya Pak Novanto. Kalau Pak Novanto sendiri dia siap terbuka atau tertutup siap saja,” imbuh Mahyudin.(fas/jpnn)
BACA JUGA: KERAS! Ini Kata Akom Soal Pemilihan Terbuka
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timses Novanto: Pakai Apa Saja Kami Siap
Redaktur : Tim Redaksi