jpnn.com, PALANGKARAYA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin menjadi pembicara pada kegiatan Sosialisasi Empat Pilar di Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Palangkaraya, Rabu (26/9). Di hadapan ratusan mahasiswa IAHN, politikus Golkar itu menyinggung situasi politik menjelang Pemilu 2019 yang diwarnai politik identitas.
Mahyudin mengatakan, politik identitas seharusnya tidak digunakan pada Pemilu 2019. Sebab, penggunaan politik identitas sangat mengancam kesatuan dan persatuan bangsa.
BACA JUGA: Mahyudin Nilai Pembekuan Sementara Liga 1 2018 Belum Tepat
“Bangsa yang besar akan hancur apabila ada politik identitas. Kita harus belajar dengan negara-negara yang sudah mengalaminya,” ujar dia.
Indonesia, kata Mahyudin, berbeda dari bangsa lain. Bahkan, dia meyakini tidak ada negara di dunia ini yang sangat plural seperti Indonesia.
BACA JUGA: Ketua MPR: Ustaz Abdul Somad Harus Dapat Perlindungan
Sayangnya, orang Indonesia juga mudah terprovokasi oleh rasa primordial dan fanatisme. Sebagai contoh adalah insiden penganiayaan terhadap suporter Persija oleh pendukung Persib Bandung yang menimbulkan korban jiwa.
"Inilah yang membuat pimpinan MPR resah. Ini menjadi alasan untuk menyosialisasikan empat pilar MPR," tuturnya.(cuy/jpnn)
BACA JUGA: Pelajar Hadiri Sosialisasi Empat Pilar Lewat Festival Budaya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ceramah di MPR, UAS Serukan Persaudaraan dalam Satu Bangsa
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan