jpnn.com, NGANJUK - Dua anak kembar bernama Jopansah dan Jopinsah lolos dari maut, saat bencana longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, baru-baru ini,
Dua bocah berusia enam tahun itu sedang bermain di rumah tetangganya saat peristiwa nahas tersebut.
Sementara ibunda dua bocah kembar itu, Fatin Julaikah sedang berada di dalam rumah membersihkan genangan air akibat banjir.
"Si tole (sebutan untuk anak laki-laki di Jawa) ini bermain di rumah tetangga, sementara ibunya sedang membersihkan lantai rumah akibat kebanjiran," cerita Katemi, nenek dari dua bocah tersebut di posko tanggap darurat tanah longsor, usai bertemu dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indah Parawansa.
BACA JUGA: Kesaksian Warga Nganjuk Korban Longsor: Alarm Tanda Bahaya Rusak
Sebelum longsor, Katemi mengaku tidak mendengar suara sirine tanda bahaya. Sebab, pada saat bersamaan hujan turun sangat lebat disertai angin kencang.
"Suaranya seseseses... tiba-tiba rumah yang saya tempati terkena reruntuhan tanah," ungkapnya.
Katemi yang tinggal dengan anak dan menantunya, Fatin Julaikah itu lantas berlari menyelamatkan diri berlindung di kamar mandi. Mengetahui nyawanya terancam, Katemi kemudian berteriak minta tolong ke warga.
BACA JUGA: Ibu Hamil Ditemukan Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Nganjuk
Beruntung teriakannya tersebut didengar oleh masyrakat setempat, hingga akhirnya dia berhasil dievakuasi dari reruntuh tanah longsor yang menimbun rumahnya. Meski sempat terjebak reruntuhan longsor Katemi tidak mengalami luka.
Sementara dua cucunya yang kembar juga selamat dalam kejadian tersebut. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia