jpnn.com, NGANJUK - Tim evakuasi dari BPBD, Tagana, TNI, Polri menemukan seorang wanita hamil 4 bulan yang tewas akibat longsor di di dusun Selopuro Desa Ngetos, Nganjuk, Jatim.
Korban bernama Sri Utami (31) ditemukan meninggal dunia bersama ibunya bernama Khazanah (46) tertimbun material longsoran. Korban langsung dievakuasi di RSUD Nganjuk.
Kasi Humas Polsek Ngetos Polres Nganjuk, Bripka Aries Prastyono mengatakan, dua orang korban longsor berhasil dievakausi dalam kondisi meninggal dunia.
Pencarian korban longsoran yang dimulai sejak Minggu sore sempat dihentikan pukul 03.00 WIB Senin dini hari tadi.
BACA JUGA: Korban Longsor di Nganjuk Masih Dirawat
"Tetapi, pagi ini tim gabungan kembali melakukan evakuasi secara manual dan menggunakan alat berat," katanya.
Sementara itu, Plh Kalaksa BPBD Kabupaten Nganjuk Nafhan Tohawi mengatakan evakusi yang dimulai sejak sore kemarin hingga jam 01.00 WIB dini hari menemukan dua orang dalam kondisi meninggal dunia.
BACA JUGA: Ngeri Banget, Puluhan Rumah di Garut Terancam Longsor
Saat ini, masih ada 16 orang yang belum ditemukan karena tertimbun material longsor.
Nafhan menambahkan, warga yang terdampak longsor saat ini mengungsi di rumah Kepala Desa Ngetos. Petugas, juga sudah membangun dapur umum, di depan rumah Kepala Desa Ngetos, atau didepan tempat pengungsian.
"Posko utama sudah disiapkan di Kantor Kecamatan Ngetos. Selain itu, posko logistik serta sarana prasarana juga sudah disediakan, di Kantor Kecamatan Nganjuk," katanya.
Sementara, Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menjelaskan, longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Nganjuk sejak Minggu, 14 Februari 2021 pukul 14.30 WIB.
Sekitar jam 18.00 WIB perangkat Desa Ngetos mengabarkan terjadinya bencana longsor di wilayahnya.
"Karena terus terkikis hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa jam, tebing sepanjang 30 meter dengan ketinggian sekitar 20 meter akhirnya longsor," katanya.
Material longsor menimpa sejumlah rumah warga di Dusun Selopuro Desa Ngetos. Akibatnya 14 orang warga mengalami luka-luka dan harus dirawat di Puskesmas Ngetos.
Sebanyak 7 KK (Kepala Keluarga) atau total 20 jiwa belum ditemukan.
Selain itu, ada 16 warga lain yang terpaksa diungsikan ke rumah Kepala Desa Ngetos karena rumah mereka mengalami kerusakan berat.
Saat ini petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Nganjuk, Tagana, Polsek Ngetos dan Polres Nganjuk dibantu relawan masih melakukan assesment dan upaya pencarian terhadap para warga yang hilang. Rencananya proses evakuasi material longsor baru akan terus dilakukan, apabila cuaca mendukung. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia