MIAMI - Miami Heat tak mau mengulangi kesalahan yang sama seperti di pertandingan pertama. Di laga kedua yang digeber di American Airlines Arena, Miami, Kamis (9/5), Heat tampil jauh lebih ganas. Hasilnya, mereka sukses membekuk Chicago Bulls dengan skor telak 115-78.
Hasil itu membuat Heat menunjukkan bukti bahwa mereka bisa segera bangkit. Maklum, di pertandingan pertama, secara mengejutkan mereka dibekuk Bulls. Kini, agregat kedua tim pun menjadi imbang 1-1.
Bagi Heat, kemenangan tersebut membuat mereka membukukan sejarah. Margin 37 angka merupakan kemenangan terbesar yang mereka ciptakan sepanjang sejarah. Sebaliknya, bagi Bulls, kekalahan itu juga yang terbesar yang pernah dirasakan dalam babak playoff.
Kali ini Heat memang tampil jauh lebih sempurna. Mereka tak ingin mengecewakan pendukungnya yang memenuhi venue. Tak heran, sejak awal, mereka selalu tampil dengan energy berlebih. Hasilnya Heat selalu leading sejak kuarter pertama. LeBron James tak pernah memberikan kesempatan paada Bulls untuk mengembangkan permainan.
LeBron menjadi motor kemenangan Heat. Sang Most Valuable Player (MVP) NBA tersebut mencetak 19 angka dan sembilan assist. Menariknya, semua poin LeBron dihasilkan di dua kuarter awal.
Ray Allen menjadi pemain paling subur di Heat. Dia sukses mencetak 21 angka. Sementara Dwyane Wade menambah 15 poin dan Chris Bosh membukukan 13 angka.
“Kami mampu mengamankan pertandingan di kandang ini. Namun kami harus tetap waspada. Bulls mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka bisa mendapatkan satu kemenangan di kandang kami. Kami harus berubah karena harus bertanding di kandang singa,” terang pelatih Heat Erik Spoelstra setelah pertandingan seperti dilansir Associated Press. (jos/jpnn)
Hasil itu membuat Heat menunjukkan bukti bahwa mereka bisa segera bangkit. Maklum, di pertandingan pertama, secara mengejutkan mereka dibekuk Bulls. Kini, agregat kedua tim pun menjadi imbang 1-1.
Bagi Heat, kemenangan tersebut membuat mereka membukukan sejarah. Margin 37 angka merupakan kemenangan terbesar yang mereka ciptakan sepanjang sejarah. Sebaliknya, bagi Bulls, kekalahan itu juga yang terbesar yang pernah dirasakan dalam babak playoff.
Kali ini Heat memang tampil jauh lebih sempurna. Mereka tak ingin mengecewakan pendukungnya yang memenuhi venue. Tak heran, sejak awal, mereka selalu tampil dengan energy berlebih. Hasilnya Heat selalu leading sejak kuarter pertama. LeBron James tak pernah memberikan kesempatan paada Bulls untuk mengembangkan permainan.
LeBron menjadi motor kemenangan Heat. Sang Most Valuable Player (MVP) NBA tersebut mencetak 19 angka dan sembilan assist. Menariknya, semua poin LeBron dihasilkan di dua kuarter awal.
Ray Allen menjadi pemain paling subur di Heat. Dia sukses mencetak 21 angka. Sementara Dwyane Wade menambah 15 poin dan Chris Bosh membukukan 13 angka.
“Kami mampu mengamankan pertandingan di kandang ini. Namun kami harus tetap waspada. Bulls mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka bisa mendapatkan satu kemenangan di kandang kami. Kami harus berubah karena harus bertanding di kandang singa,” terang pelatih Heat Erik Spoelstra setelah pertandingan seperti dilansir Associated Press. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mundari Karya Berharap Timnas U-14 Ikut Kualifikasi Piala AFC
Redaktur : Tim Redaksi