Majikan Disekap, Pembantu Embat Emas Ratusan Gram

Pelaku Perempuan, Korban Sempat Kenali Suaranya

Sabtu, 27 April 2013 – 14:36 WIB
TARAKAN - Pencurian dengan kekerasan semakin marak di Tarakan. Modusnya pun beraneka ragam. Kali ini yang menjadi korban adalah Dorkhas Loehat (70), warga Jalan Aki Balak RT 11 Kelurahan Karang Harapan, Kecamatan Tarakan Barat.

Kasubbag Humas Polres Tarakan, Ipda Kamson Sitanggang mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (24/4) dini hari korban dibekap dan diikat pelaku.

"Saat itu korban tidur, dan kamar tidak dikunci. Saat sedang tidur itulah, kemudian ada seseorang datang dan langsung menindis dan membekap pelaku menggunakan kain. Pelaku juga menutup wajah korban menggunakan bantal, sementara kaki dan tangan korban diikat ke belakang," ujarnya.

Mungkin karena usia korban sudah usia lanjut, sedangkan pelaku agak sedikit lebih muda dan bertenaga, korban tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi untuk melawan. Setelah berhasil membekap korban, pelaku langsung beraksi dan mengambil barang milik korban yang ada di dalam kamar.

"Setelah diikat, korban ketakutan dan hanya diam saja. Pelaku kemudian mengambil barang milik korban. Korban sempat mendengar pelaku menelpon orang untuk minta dijemput. Korban merasa kenal suara pelaku yang menurutnya seorang perempuan dan pembantunya sendiri," bebernya.

"Kau jemput aku sekarang ya," ujar pelaku yang suaranya dikenali korban seperti suara pembantunya yang menemaninya tinggal di rumah tersebut. Korban pun berusaha melepas ikatan tali di tangannya dengan menggerak-gerakannya dan akhirnya terbuka.

Setelah yakin pelaku sudah pergi melewati pintu belakang, korban langsung lari kerumah anaknya yang berada di samping rumahnya. "Korban bersama anaknya ini langsung kembali ke rumahnya dan mendapati pembantunya yang berinisial EM sudah tidak ada di kamarnya alias kabur. Tak hanya EM yang tak ada, barang korban berupa kalung emas 200 gram, 8 cincin, 1 HP nokia, 3 liontin dan uang 2,7 juta sudah raib dari tempat penyimpanan," terang Sitanggang.

Karena kejadian tersebut, korban mengalami kerugian kurang lebih Rp 130 juta. "Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan pencarian dimana keberadaan pembantu korban, EM ini. Karena menurut korban, dia menduga pelakunya EM dari suara yang didengarnya saat pelaku melakukan perbincangan di telepon," ungkapnya. (*/nn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seluruh Bidan Desa Diduga Terlibat Pemalsuan Akta Kelahiran

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler