Maju jadi Caketum Golkar, Bamsoet Ungkap Masalahnya dengan Airlangga

Jumat, 22 November 2019 – 18:44 WIB
Bambang Soesatyo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo a.k.a Bamsoet akhirnya memastikan bakal maju dalam pemilihan ketua umum partainya di Musyawarah Nasional (Munas) bulan depan.

Bamsoet mengatakan, dirinya ikut kontes memperebutkan kursi nomor satu di Golkar lantaran ada komitmen yang tidak dipenuhi oleh Airlangga Hartarto.

BACA JUGA: Jangan Sampai Kader Golkar Bukan Pendukung Airlangga Dikucilkan jika Bamsoet Kalah

"Akhirnya hari ini saya menyatakan maju. Ini karena ada komitmen yang tidak ditunjukkan atau tidak dipenuhi. Karena saya dalam posisi sulit, para pendukung saya sudah melakukan pengorbanan karena mendukung," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/11).

Dia menjelaskan, dirinya dan Airlangga bersepakat adanya komitmen kesatria atau gentlemen agreement yaitu Golkar harus kondusif jelang pelantikan Presiden-Wapres terpilih pada Oktober 2019, apalagi saat itu terjadi demonstrasi mahasiswa.

BACA JUGA: Sebut Airlangga Otoriter, Kubu Bamsoet Lihat Potensi Golkar Bakal Pecah Lagi

Bamsoet menjelaskan, saat itu dirinya bersedia dicalonkan menjadi Ketua MPR oleh Partai Golkar dengan suatu kondisi bahwa seluruh pendukungnya harus ada juga upaya rekonsiliasi kedua belah pihak.

Menurut dia, dalam kesepakatan yang disaksikan Agus Gumiwang dan Adies Kadir itu, terdapat komitmen bahwa para pendukung Bamsoet dipulihkan kembali posisinya ke semula dan dirangkul dalam penyusunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR dan kepengurusan Partai Golkar.

BACA JUGA: Bamsoet: Seluruh Elemen Bangsa Harus Menyebarluaskan Nilai Dasar Kehidupan Berbangsa

"Komitmen itu kemudian disanggupi, maka kami berdua berjabat tangan. Berjalanlah proses bahwa kami berdua 'cooling down' untuk kepentingan sebesar-besarnya kondisi negara saat itu yang gaduh dan Golkar memulainya dengan situasi yang kondusif," ujarnya.

Namun, dalam perjalanannya, seturut Bamsoet, bukan rekonsiliasi yang ditunjukkan dengan merangkul dan memulihkan posisi-posisi para pendukungnya, tetapi mereka digeser ke komisi yang bukan bidangnya atau tidak diminati.

Peristiwa itu menurut Bamsoet yang membuat dirinya dalam posisi sulit dan tidak bisa terus menerus berpegang pada posisi 'cooling down', karena dirinya berprinsip tidak pernah melanggar komitmen.

"Dan yang paling membuat hati saya miris adalah tenaga ahli fraksi Partai Golkar yang sebetulnya tidak tahu-menahu, tidak punya dosa apa-apa karena mendukung saya, mereka kemudian diberhentikan dan diganti dengan yang lain," katanya.

Dia menegaskan bahwa dirinya maju sebagai caketum Golkar tujuannya untuk menjaga keutuhan dan mengembalikan khitah perjuangan partai karena ada pihak-pihak yang terzalimi.

Menurut dia, para senior Golkar juga telah memberikan dukungan kepada dirinya untuk tetap maju dalam pertarungan Munas Golkar pada 3-6 Desember mendatang.

"Dan saya punya kewajiban untuk memperbaiki tata kelola partai yang selama ini tidak dirasakan oleh daerah-daerah, tidak dirasakan bahwa partai mengayomi kawan-kawan di daerah sehingga perolehan suara Golkar menjadi merosot," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler